Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Pagaralam, KoranSN
Memasuki musim penghujan di awal tahun ini, serangan nyamuk aedis aegypti benar-benar membuat cemas warga Pagaralam. Betapa tidak, korbannya dibuat harus dirawat intensif di rumah sakit. Hampir dua pekan ini, Dinas Kesehatan Kota Pagaralam menerima laporan sedikitnya 11 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pagaralam Drs Roshan YM MKes didampingi Kabid P2PL dr Dian melalui Kasi Pengendalain Penyakit Charles Kurniawan SKm, Kamis (14/1/2016) mengakui, adanya laporan kasus DBD ini, dinas melalui petugas pengedalian penyakit bersama puskesmas terpaksa turun ke lapangan.
“Hingga pertengahan Januari 2016 ini, ada 11 laporan kasus DBD semua korban akibat gigitan nyamuk ini merupakan warga Pagaralam. Hingga hari ini, tiga penderitanya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Besemah Pagaralam,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, laporan kasus DBD ini diterima dari pihak rumsah sakit. “Mereka setelah menjalani perawatan di rumah sakit positif DBD,” kata Charles.
Laporan ini kita tindaklanjuti dengan ke lapangan. Bahkan petugas sudah melakukan fogging di lokasi tempat tinggal penderita DBD. Tidak hanya itu, antisipasi lain juga membagi-bagikan bubuk abate ke warga.
“Belum lama ini, kita juga sudah melakukan fogging ke lapangan. Dalam waktu dekat, kita akan kembali melakukan fogging. Tidak menutup kemungkinan di lokasi tempat tinggal korban DBD yang saat ini masih menjalanmi perawatan di rumah sakit. Mereka diketahui bermukim di kawasan Talang Kelapa, Tebat Guru, dan Muara Tenang,” tegasnya.
Yang jelas, kasus ini juga sudah merenggut korban jiwa terhadap penderitanya sekitar awal tahun belum lama ini.
“Dari informasi di lapangan yang diterima, korban diduga sebelumnya sudah sakit saat liburan di luar kota Pagaralam (Lahat, red) dan akhirnya sakit sepulangnya ke rumahnya,” katanya seraya mengatakan mengantisipasi serangan gigitan nyamuk termasuk DBD sudah disiarkan melalui radio mengiimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan upaya 3 M memutus siklus perkembangbiakan nyamuk. (asn)
