

Palembang, SN
Musim kemarau yang melanda saat ini berdampak pada menurunnya debit air Sungai Musi yang merupakan sumber bahan baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang. Demikian diungkapkan Direktur Operasional (Dirops) PDAM Tirta Musi, Andi Wijaya, Selasa (18/8).
Meskipun debit air menurun, kata Andi, pihaknya tetap melakukan produksi air bersih agar pelanggan tetap menikmati air bersih dari PDAM.
“Walaupun kami melakukan produksi, namun kapasitasnya menurun sampai 300 liter perdetik. Jika biasanya mencapai 900 liter perdetik, maka saat ini hanya mampu memproduksi sampai 500 liter perdetik perhari,” terangnya.
Ia menambahkan, karena menurunnya debit bahan baku air Sungai Musi ini, maka pihaknya juga harus mengatur jadwal distribusi air ke pelanggan.
“Harus dilakukan distribusi secara bergantian. Jadi, ada kawasan yang airnya stop sampai satu hari. Terpaksa harus digilir distribusi airnya. Kami juga harus mengatur waktu produksi yang biasa dilakukan siang hari. Bahkan, malam hari yang biasanya menjadi waktu air pasang, juga sulit dilakukan, karena airnya juga surut,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Thabrani membenarkan bahwa saat ini debit air Sungai Musi mengalami penurunan, serta kekeruhannya pun meningkat, namun air Sungai Musi tersebut masih layak dikelola untuk dijadikan sumber bahan baku air minum untuk PDAM Tirta Musi Palembang.
Saat ditanya berapa nilai kandungan dari air Sungai Musi tersebut, dirinya tidak mengetahui pasti karena data tersebut ada dikantor, sedangkan dirinya tengah berada diluar kantor.
“Saya tidak tahu pasti nilainya, karena datanya ada dikantor sedangkan saat ini saya sedang ada pekerjaan diluar kantor,” pungkasnya saat dihubungi. (wik)


