

Palembang, SN
Demam batu akik di Sumatera Selatan (Sumsel) belum ada matinya. Kegemaran terhadap batu akik juga tak mengenal usia. Mulai dari para kalangan pekerja kantor, pegawai, hingga anak-anak. Sementara batu khas Sumsel juga memiliki nilai jual yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Sebut saja, Lavender, Biru Tinta hingga Spritus, dan Teratai.
Hal ini terbukti saat pelaksanaan pameran dan kontes batu akik yang dilaksanakan oleh Palembang Gems Center Comunity (PGCC) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel di venue Jakabaring Palembang.
Ratusan pengunjung memadati lokasi setiap harinya untuk menikmati keindahan batu akik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Pameran dan kontes sudah berlangsung sejak (31/5) lalu dan berakhir hari ini (kemarin,red),” ungkap Ketua Umum PGCC Palembang, Ahmad Dailami Toha, kemarin.
Ditempat yang sama, Lisa anak berusia 10 tahun warga Perumnas Palembang mengatakan, dirinya menyukai batu akik karena warnanya yang beragam. Ia bersama Ayah dan Ibunya sengaja datang diacara untuk melihat keindahan batu akik, khususnya batu akik khas Sumsel.
“Suka sama batu akik, warnanya keren keren, mau minta dibelikan sama Ibu batu akik satu buat dipakai,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemilik stand khas batu Sumsel dengan nama club Beluluk Games Stones asal Baturaja mengungkapkan, batu khas Sumsel yang dia miliki sudah beberapa kali memenangkan kontes.
Bahkan ada batu khas Sumsel bernama Purple miliknya bernilai ratusan juta. Namun, meski telah ditawar orang, dirinya tetap tidak menjualnya.
“Berapapun harganya tidak akan saya jual, batu khas Sumsel ini adalah icon kita. Jika dijual maka tidak akan ada habisnya, uang bisa dicari, tapi icon sulit untuk dimiliki,” pungkasnya. (yun)


