

Palembang, SN
Cukup tingginya angka Golput pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Bumi Serepat Serasan membuat sebagian politisi di Kabupaten PALI cukup kecewa. Dari hasil real count yang diadakan salah satu tim pemenangan calon, diketahui persentase partisipasi pemilih hanya mencapai 73 % dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) PALI.
Seperti yang diungkapkan oleh Irwan, ST, anggota DPRD Kabupaten PALI ketika dibincangi SN di tengah aktivitasnya, Kamis (10/12).
Menurutnya, tingginya angka Golput disebabkan kurangnya sosialisasi pihak penyelenggara kepada masyarakat PALI tentang Pilkada PALI.
“Kami menyayangkan, masih cukup tingginya angka Golput pada Pilkada PALI kemarin. Saya rasa KPUD PALI kurang memberikan sosialisasi kepada masyarakat PALI, sehingga masyarakat PALI tidak menyalurkan hak politik mereka,” tutur Irwan.
Lanjut Ketua Komisi 2 DPRD kabupaten PALI, selama ini banyak terlihat kandidat calon yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat PALI.
“Banyaklah kandidat calon yang sosialisasi ke warga. Namun pihak penyelenggara masih minim. Tentu ini jadi pembelajaran bagi kita semua agar ke depan dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) atau Pilkada bisa maksimal dalam sosialisasinya ke masyarakat, sehingga angka Golput dapat kita tekan,” sambung politisi Partai Golkar tersebut.
Ditambahkan Devi Haryanto, SH MH, Wakil Ketua DPRD Kabupaten PALI juga mengaku sedikit kecewa masih tingginya angka Golput pada pilkada PALI, kemarin.
“Padahal euforia pelaksanaan pilkada tahun ini dirasakan seluruh Indonesia, tapi sayangnya angka Golput juga masih tinggi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk ke depannya,” kata Devi.
Devi menilai, KPUD PALI belum memberikan pemahaman yang detail kepada masyarakat PALI tentang pentingnya memilih pemimpin dalam hal ini bupati bagi kehidupan mereka.
“Masyarakat di pedesaan masih memilih mantang, atau menyadap pohon karet ketimbang mencoblos. Karena dalam pola pikir mereka, siapapun pemimpinnya sama saja, tidak ada pengaruh bagi mereka. Ini yang tidak dilaksanakan penyelenggara, mereka (KPUD PALI) kurang memberikan pemahaman kepada masyarakat,” beber Devi.
Devi berharap, pada pemilu berikutnya, pihak KPUD PALI bisa benar-benar maksimal dalam memberikan sosialisasi ke masyarakat.
“Semoga ke depan, KPUD PALI bisa maksimal dalam sosialisasi ke masyarakat,” tutup politisi partai Demokrat.
Sementara itu, Ketua KPUD PALI, H. Hasyim melalui Divisi Sosialisasi, Adella Rosita, SE menuturkan jika angka Golput real count itu bukanlah keputusan resmi.
“Itu kan hasil sementara dari real count salah satu calon, karena proses rekapitulasi tengah berlangsung dan belum selesai, kita pastikan hasilnya setelah proses rekapitulasi tingkat kecamatan selesai,” ujarnya ketika dihubungi SN.
Masih kata Adella, pihaknya sudah maksimal dalam sosialisasi ke masyarakat tentang Pilkada PALI.
“Yang jelas, kita sudah maksimal dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat, seperti pemasangan spanduk, iklan di media cetak dan juga elektronik, serta melakukan pawai keliling di lima kecamatan,” bebernya. (ans)


