Diduga Bagi Sembako, Timses Dikeroyok Warga

Tampak RI menunjukkan luka-lukanya saat melapor ke Polres Muara Enim. (Foto: Anasrul)
Tampak RI menunjukkan luka-lukanya saat melapor ke Polres Muara Enim. (Foto: Anasrul)

PALI, SN

Aura politik Pilkada PALI sedikit memanas di masa tenang. Karena, dua orang timses Relawan Serasi, relawan pemenangan paslon bupati Heri Amalindo-Ferdian Andreas Lacony (HAFAL) babak belur di keroyok warga, atas dugaan memberikan sembako dan amplop kepada warga di Desa Tanah Abang Selatan Kecamatan Tanah Abang, Senin (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB.

Akibatnya, DH dan RI mengalami luka lebab di keroyok beberapa timses Paslon lain, kemarin. Sekitar pukul 23.00 WIB Senin (7/12), RI melaporkan pengeroyokan tersebut ke Polres Muara Enim, laporan tertuang dalam
LP/B-361/XII/2015/Sumsel/Polres Muara Enim.tanggal 7 Desember 2015.

Kejadian dugaan tertangkap oleh tim Yamu bagi-bagi. Sembako, gula, kopi, mie instan dan amplop diduga berisi uang Rp 50 ribu kepada warga sekitar.

“Ya mereka tertangkap tangan oleh tim kita, membagikan amplop dan sembako, jadi dua oknum tersebut membagikan sesuai data foto copy KTP yang sudah di necis di amplop, jadi mereka membagikan sesuai data,” kata H Eftiyadi Calon Bupati PALI, Selasa (8/12) siang.

Ditambahkan Eftiyani, pihaknya juga mengamakan barang bukti berupa baju kaos salah satu paslon, perlengkapan alat perdukunan. Ia mengakui saat tertangkap tangan tim HAFAL di keroyok warga, salah satunya ia mengamankan tim Serasi saat di keroyok warga.

“Untung saya peluk dan berikan minum, kalo idak mungkin meninggal dikeroyok,” terang Eftiyani.

Atas kejadian ini Eftiyani meminta Panwaslu dan tim Gakumdu untuk memproses dugaan money politic tersebut. Sehingga terciptanya proses Pilkada PALI jujur dan terhormat.

Baca Juga :   Puluhan Warga Tempirai Tuntut Ganti Rugi PT Proteksindo

“Kami sudah buat laporan ke Panwas, hanya tinggal Panwas menindaklanjuti laporan itu,” tegas Eftiyani.

Sementara Tim Relawan yang menggunakan kendaraan jenis Kijang BG 1536 QN sore itu mereka mendatangi posko relawan di lokasi kejadian untuk membagikan logistik kebutuhan di posko-posko HAFAL.

Tugiyo Yuwono, ketua Tim Relawan Serasi mengatakan pihaknya di fitnah dan tidak terima anggotanya yang ditugaskan memantau Posko Relawan justru dituding membagi-bagikan uang dan sembako untuk memenangkan Pilkada PALI.

“Kami sudah difitnah. Tuduhan melakukan money politik tidak benar,” ungkapnya.

Tugiyo membenarkan, kedua orang itu adalah anggota Tim Relawan yang dipimpinnya. Mereka ditugaskan untuk melakukan pemantauan ke seluruh posko-posko yang ‎ada di kabupaten PALI. Pemantauan ini dilakukan agar semua posko tetap aktif melakukan ronda untuk mencegah agar tidak terjadi money politics. Anggotanya yang memantau justru dituduh membagi-bagikan uang dan indomie.

“Kejadiannya kan siang bolong, mana mungkin kami bagi-bagi sembako atau uang kepada warga,” tegasnya.

Tugiyo mengaku, saat berangkat dari Talang Ubi untuk melakukan pemantauan mereka dibekali dengan lima dus indomie untuk diserahkan ke Posko. Ada lima posko yang akan didatangi, jadi mereka cuma bawa lima dus. Selain mie, masing-masing posko dibantu 3kg gula, 1kg kopi dan satu kotak teh untuk ‎logistik mereka saat ronda. “Tidak lebih, terkait ada uang itu rekayasa, uang tersebut untuk transportasi, bukan sebaliknya, ” bebernya.

Tugiyo juga membantah bila didalam mobil jenis kijang itu ditemukan uang dan amplop. Kalaupun ada uang itu hanya uang pribadi anggotanya dan dana untuk beli bensin. Yang jumlahnya tidak seberapa.

Baca Juga :   Jurnalis di PALI Diberikan Penyuluhan Tentang Bahasa Indonesia

“Saya pastikan tidak ada amplop didalam mobil itu. Kalaupun ada amplop, itu pasti rekayasa sepihak. ‎Uang yang ada pun untuk beli bensin,” ungkapnya.

DH, relawan serasi yang menjadi korban pengeroyokan mengaku sempat ditahan sampai malam dan diinterogasi oleh pihak Paslon YAMU.

“Aku diinterogasi, kalau tidak mau jujur kamu mati, itu kata mereka (tim paslon YAMU, red),” tuturnya.

Kapolres Muara Enim, AKBP Nuryanto membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut, pihaknya hanya menindaklanjuti dugaan pengeroyokan sementara dugaan pelanggaran Pilkada Panwaslu yang nantinya akan menindaklanjuti.

“Kita hanya menindaklanjuti laporan dugaan pengeroyokan, sementara terkait Pilkada itu wewenangnya Panwaslu,” katanya.

Ketua Panwaslu PALI Indris SE mengatakan kemarin pihaknya sudah menerima laporan dari Tim Yamu, berikut ada barang bukti berupa gula, kopi dan mie instan sebanyak 39 buah, bukan 5 dus yang di beritakan.

“Sudah kita terima laporan itu,” kata Idris.

Dijelaskannya terkait pemberian uang yang ada di lapangan tersebut, diakui Idris itu uang yang ada di mobil kemungkinan untuk transportasi. Sejauh ini dari hasil pemeriksaan secara manual dan di lapangan serta koordinasi dengan Panwascam, belum ditemukan pelanggaran. “Karena dari tim Hafal mengatakan mie, gula tersebut untuk logistik di Posko Hafal,” ujarnya. (ans)





Publisher : Anton Wijaya

Lihat Juga

Kapolres Himbau Masyarakat Tidak Buka Lahan Dengan Cara Dibakar

PALI, koranSN Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, SIk MH menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!