

Palembang, KoranSN
Zaet Igor (51), teknisi helikopter MI 17 yang merupakan pesawat water bombing penangulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang ditugaskan di Sumsel, Senin (17/8/2017) tewas. Warga asal Negara Moldova ini, meninggal dunia diduga karena sakit.
Informasi yang dihimpun, sebelum meninggal dunia korban masih beraktivitas seperti biasanya di posko teknik modifikasi cuaca (TMC) Sumsel yang berada di landasan udara (Lanud) Palembang. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba korban mengeluh sakit hingga rekan sesama timnya membawa korban ke rumah sakit dan akhirnya korban meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, saat dikonfirmasi membenarkan jika Zaet Igor merupakan teknisi helikopter MI17 yang merupakan pesawat water bombing penangulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang bertugas di Posko TMC Sumsel.
“Mr Zaet Igor meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit. Belum diketahui apa penyakit yang diderita korban namun sebelum meninggal dunia korban tiba-tiba menyampaikan kepada rekan satu timnya jika ia mengeluh sakit. Padahal, selama ini Mr Zaet Igor ini tidak pernah ada keluhan sakit. Dari itulah usai meninggal dunia jenazah korban dibawa ke forensik RSMH Palembang guna dilakukan visum,” katanya.
Masih dikatakan Iriansyah, sejak 2 Juni 2017 lalu korban berada di Palembang yang bertugas sebagai teknisi helikopter MI 17 di Posko TMC Sumsel. Rencananya, korban akan pulang ke negaranya pada Oktober 2017 mendatang atau usai akhir tugasnya sebagai teknisi pesawat water boming di wilayah Sumsel.
“Jadi, Mr Zaet Igor yang merupakan teknisi pesawat water bombing penangulangan Karhutla ini sudah satu bulan lebih berada di sini. Kita juga tak menduga korban telah meninggal dunia, sebab selama ini korban tak ada keluhan apapun,” ungkapnya.
Dilanjutkan Iriansyah, dikarenakan korban merupakan warga Negara Moldova maka untuk pemeriksaan visum di RSMH Palembang pihaknya lebih dulu meminta surat kepada kedutaan.
“Setelah ada suratnya, barulah dokter melakukan visum. Namun semua itu sudah kita sampaikan dan pihak kedutaan telah mengurusnya. Bahkan setelah visum dilakukan nanti, jenazah korban akan dikembalikan ke negara asalnya. Selain itu, sudah prosedurnya jika hasil visumnya nanti juga akan ditindaklanjuti oleh kepolisian untuk mengetahui kepastian penyebab korban meninggal dunia,” tandas Iriansyah. (ded)


