
Menurut Tri Kusumo, layanan infeksi menular seksual (IMS) di Kota Yogyakarta dulu hanya dijumpai di Puskesmas Gedongtengen, namun saat ini telah berkembang di enam puskesmas lain di wilayah setempat.
“Semakin banyak layanan sehingga semakin banyak kasus yang ditemukan. Kasusnya semakin meningkat, ibarat gunung es,” ujar dia.
Kasus sifilis, ujar Tri, paling banyak diderita kelompok LSL karena mereka melakukan kontak seksual di tempat yang tidak semestinya atau berisiko.
“Infeksi ini bisa sembuh karena penyebabnya bakteri. Kalau HIV kan virus. Akan tetapi, sifilis ini bila tidak diobati bisa menyerang bagian otak, jantung, pembuluh darah, dan ginjal,” ujar dia.(Antara/ded)