
Hasil skrining itu, lanjutnya, menentukan langkah berikutnya. Ketika memenuhi kriteria saat pengambilan sampel dahak, petugas kemudian melanjutkan dengan tahapan pemeriksaan menggunakan metode Flow Cytometry (FCM) untuk mendeteksi dan menentukan kondisi secara spesifik.
“Pemeriksaan FCM dilakukan berstatus test pending. Petugas kemudian akan aktif datang ke lokasi penularan,” katanya.
Nurfalah mengaku butuh peran semua pihak dalam menangani kasus TBC. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Daerah, Dinas Sosial, juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kemudian komunitas terkait, Ikatan Dokter Indonesia, seluruh puskesmas, serta RSUD.
“Kita menghimpun berbagai komunitas lintas sektor dalam penanganan TBC ini. Karena memang butuh peran semua, termasuk media. Kami juga berterima kasih kepada Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI yang fokus dalam upaya penanganan dan penyebaran penyakit TBC ini,” ucapnya. HALAMAN SELANJUTNYA>>


