

Banyuasin, KoranSN
Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuasin menjadikan masyarakat bumi Sedulang Setudung sebagai penghafal Alquran bekerja sama dengan Ihwan Institut Yordania, beberapa waktu lalu ternyata mendapat respon positif. Ini terbukti dengan adanya kunjungan sekaligus peninjauan oleh Direktur Ihwan institut Yordania ke Kabupaten Banyuasin, Rabu (27/2/2019).
Kunjungan Direktur Ihwan institut Yordania dr Halid Ahmad bin Umar ini disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Banyuasin H. Askolani di Masjid Al- Amir di komplek perkantoran Banyuasin.
Usai melakukan shalat zhuhur berjamaah Bupati langsung menjamu dr. Halid Ahmad untuk makan siang bersama di rumah Dinas Bupati Kabupaten Banyuasin.
Kemudian di lanjutkan kunjungan ke salah satu pondok pesantren tertua di Kabupaten Banyuasin, yaitu Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Ujung Tanjung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin dan Ponpes Sabilul Hasanah di Desa Purwosari Kecamatan Sembawa.
Dalam sambutannya Bupati Kabupaten Banyuasin Askolani menerangkan, ada tiga metode yang akan diterapkan oleh Ihwan institut Yordania untuk menjadikan Kabupaten Banyuasin sebagai contoh internasional kabupaten penghafal tercepat Alquran.
Oleh sebab itu, dirinya menunjuk pesantren Nurul Iman dan Sabilul hasanah sebagai pesantren pertama yang akan menerapkan program Hafizh Al-Qur’an Ihwan institut Yordania tersebut.
“Terkait dengan salah satu program religius Kabupaten Banyuasin, yakni pendirian rumah tafiz Alquran. Hari ini pondok pesantren Nurul Iman kita tunjuk sebagai pondok pesantren pertama yang akan melaksanakan program tersebut. Dengan adanya kunjungan dari Ihwan Institut Yordania ini menandakan bahwa permohonan kerjasama kita untuk menjadikan Kabupaten Banyuasin sebagai rumah tahfiz Alquran mendapatkan respon dari mereka. Maka dari itu, dalam waktu dekat kita akan mendatangkan ustadz, ustadzah dari Yordania untuk menerapkan cara bagaimana belajar dan menghafal Alquran dengan cepat,” ungkapnya.
Lanjut Bupati, jika memungkinkan dan memang ada santri atau santriwati yang memiliki skill, tidak menutup kemungkinan akan di kirim untuk belajar ke Yordania, begitu juga sebaliknya santri, santriwati sana akan kita suruh belajar ke Kabupaten Banyuasin sehingga terjadi pertukaran ilmu antara Ihwan Institut Yordania dengan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Banyuasin.
“Insya Allah dengan modul baru cara cepat belajar bahasa Arab dan memahami serta memaknai isi Alquran salah satu cara agar santri kita cepat hafal Alquran. Oleh sebab itu, kepada segenap lapisan masyarakat Kabupaten Banyuasin saya memohon doanya dan dukungan agar program tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah kita harapkan,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Ihwan Institut Yordania Halid Akhmad Bank Umar melalui penerjemahnya mengatakan, tahun 2019 ini program tersebut akan dikembangkan di Kabupaten Banyuasin, ia berharap dengan adanya program tersebut para penerus bangsa ini memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk sungguh-sungguh dalam menerima menimba ilmu.
“Sekarang saya berdiri didepan penuntut ilmu, buku ini merupakan peninggalan yang abadi, kalau ditinggal rumah dan makanan semua bisa habis, namun di tinggalkan ilmu akan kekal selama ilmu itu berguna bagi orang yang mau bejar, wahai para penuntut ilmu belajar lah sungguh-sungguh jangan sia-siahkan waktu. Kita harus manfaatkan waktu sebaik mungkin karena hanya dengan ilmu kita bisa berguna untuk masa depan dan bangsa ini. Bagi yang mau belajar dan benar-benar mau menuntut ilmu,saya tunggu kalian di Yordania, “ imbuhnya mengakhiri. (sir)


