
Muara Enim,SN
Mobil Strada Mitsubhisi double cabin BG 9069 CD yang dikemudikan Hario (47) warga Desa Raja Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, ringsek diseruduk kereta api Babaranjang tanpa kosong, Kamis (21/5) sekitar pukul 11.00 wib, di perlintasan rel kereta api dibelakang kantor Capil.
Dari informasi dilapangan, Hario berencana akan mengecek proyeknya di Lematang Enim lalu dia melintas di rel tersebut. Tanpa disadarinya, kereta Babaranjang yang datang dari arah Palembang menuju Tanjung Enim tanpa muatan tersebut tiba-tiba sudah berada sekitar 10 meter dari mobilnya yang akan menyebrang dari arah TPU Muara Enim.
“Kereta Babaranjang yang nabrak aku itu tidak memberikan klakson, sehingga aku tidak tau kalau kerata mau lewat. Aku tekejut nian kereta sudah dekat dengan mobil makanya tidak sempat lagi untuk menghindar,” keluh Ario.
Masih menurut Hario, akibat kejadian tersebut dia sempat syok, sebab nyaris merenggut nyawanya.
Diakuinya, di dalam mobil itu dia sendirian. Kendati demikian, mobilnya mengalami kerusakan cukup parah karena ditabrak diposisi tengah-tengah body mobil.
“Ini mobil pribadi saya, bukan mobil proyek. Alhamdulillah saya hanya luka – luka ringan lecet-lecet karena pas mau keluar dari mobil kena pecahan kaca mobil,” ujarnya.
Salah seorang tukang ojek Siswanto (45), mengaku, dirinya merasa kaget setelah mendengar suara keras yang berasal dari arah perlintasan kereta api dekat Lapangan Merdeka tepatnya dibelakang kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil.
“Sudah sering sekali kejadian kereta api nabrak mobil di perlintasan ini. Seharusnya PT KAI membuat palang pintu, apalagi sekarang sudah ada dua jalur kereta api. PT KAI harusnya ikut bertanggungjawab kalau terjadi kecelakaan seperti ini,” pungkas Siswanto. (yud)


