

Muratara, KoranSN
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara) melalui Dinas Pemuda dan Olag Raga (Dispora) menggelar lomba marching band antar pelajar.
Kepala Dispora Kabupaten Muratara, Haidir Kaling mengatakan, lomba marching band untuk anak sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan umum.
“Peserta yang sudah terdaftar saat ini ada sekitar 25 peserta dari 3 kabupaten/kota, yaitu dari Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas (MURA) dan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dengan jumlah seluruhnya 25 group marching band,” kata Haidir Kalingi, Rabu (27/2/2019).
Lanjut Haidir, tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kebersamaan antar pelajar yang tadinya berasal dari satu rumpun, yaitu dari Kabupaten Musi Rawas berkembang menjadi Kota Lubuklinggau dan terakhir berkembang menjadi Kabupaten Muratara.
“Kami mengharapkan dengan even ini dapat senantiasa membangun kebersamaan, saling menjaga keutuhan yang tadinya berasal dari satu rumpun sehingga tidak ada perbedaan. Baik Kabupaten Mura, Kabupaten Muratara maupun Kota Lubuklinggau,” harapnya.
Haidir berharap dengan adanya even ini dapat memberikan motivasi kepada anak anak, baik tingkat SD, MI, MTs, SMP, SMA maupun Aliyah, untuk menyalurkan bakat seninya melalui drumband dan marching band sehingga pada akhirnya dapat membentuk suatu usaha yang disebut dengan ekonomi kreatif.
“Untuk follow up kegiatan kita hari ini tentu untuk memberikan kesempatan kepada anak anak yang nantinya mendapat juara satu atau juara dua untuk mengikuti even ditingkat Provinsi maupun ditingkat Kabupaten Kota yang lain yang melaksanakan kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ica bersama rombongan, peserta lomba marching band tingkat Kabupaten Muratara menyesalkan kepada panitia lomba karna tidak menyediakan fasilitas WC untuk peserta.
“Kami kesal kak, karena kegiatan sebesar ini panitianya tidak menyediakan tempat buang air kecil, masa kami dari tadi antrian mau buang air kecil. Seharusnya dalam even sebesar ini, panitianya itu menyiapkan mobil tempat buang air kecil,” tukas Ica.
Pantauan Suara Nusantara dilapangan, memang benar banyak peserta yang mengeluhkan jika tidak adanya persiapan tempat buang air kecil (WC), mereka (peserta) banyak yang antrian buang air kecil di kantor Camat.
Selain itu, dalam even sebesar ini panitia hanya menyiapkan tenda sebanyak tiga unit dan sebelum acaranya selesai, lantai tendanya ambruk sehingga ada yang terluka. (snd)


