‘Dulu MU Bisa Bikin Gol Kapan Saja, Sekarang: Oper, Oper, Oper’





 

NEWCASTLE, ENGLAND - DECEMBER 29: Yohan Cabaye of Newcastle claps the fans during the Barclays Premier League match between Newcastle United and Arsenal at St. James' Park on December 29, 2013, in Newcastle upon Tyne, England. (Photo by Serena Taylor/Newcastle United via Getty Images)
Yohan Cabaye
London -Tumpulnya lini depan Manchester United tengah menjadi sorotan saat ini. Satu komentar tajam dilontarkan gelandang Crystal Palace Yohan Cabaye, menilai MU saat ini kurang insting membunuh.

Cabaye dan Palace sendiri baru menghadapi MU pada Sabtu (31/10/2015) akhir pekan kemarin, di mana kedua tim bermain imbang 0-0. Sebagai catatan, bagi MU itu merupakan hasil imbang tanpa gol yang ketiga secara beruntun.

Terakhir kali MU mampu mencetak gol adalah saat bermain imbang 1-1 melawan CSKA Moskow di fase grup Liga Champions. Saat itu Anthony Martial menjadi pencetak gol di menit ke-65, yang artinya sudah 325 menit MU gagal bikin gol sampai saat ini dengan catatan MU melakoni babak tambahan kala menghadapi Middlesbrough di Piala Liga Inggris.

Hasil imbang kontra Palace di Selhurst Park kemarin juga menunjukkan sebuah fakta bahwa MU tak mampu bikin ancaman berarti. Whoscored mencatat bahwa anak asuh Louis van Gaal punya penguasaan bola 53%, melepaskan cuma lima percobaan dan hanya satu yang tepat sasaran.

Patut diketahui, satu-satunya upaya yang tepat sasaran itu dicatatkan MU melalui eksekusi tendangan bebas Wayne Rooney. Artinya sepanjang 90 menit, tim dengan gelar Premier League terbanyak itu hampir bisa dikatakan tak mampu mengancam gawang Palace lewat permainan terbuka.

Baca Juga :   Herman Deru Buka Sumsel Super League 2019 (FOTO)

Padahal sebagaimana dicatat Whoscored juga, MU sejauh ini adalah tim dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi di liga dengan 58,9%. Mereka juga punya tingkat akurasi umpan yang relatif tinggi yakni 85%, yang menempatkan mereka di urutan ketiga tim dengan akurasi umpan terbaik.

Tapi di lain sisi, tingginya penguasaan bola dan cemerlangnya akurasi umpan MU tak sebanding dengan upaya yang mereka lepaskan. Mereka cuma punya rata-rata 10 percobaan per pertandingannya, di mana itu adalah yang ketiga terburuk dari seluruh tim liga.

Bagi Cabaye pribadi, laga melawan MU kemarin sudah memberikan pengalaman berbeda untuknya. Jika sebelumnya dia merasa MU relatif selalu mampu memberikan ancaman kepada lawan di jalannya laga, akhir pekan kemarin malah hampir tak ada bahaya serius untuk timnya.

“Saya ingat bemain melawan Manchester United untuk Newcastle (United) sebelumnya, mereka bisa mencetak gol di setiap momen dalam sebuah pertandingan. Di sini, mereka tidak punya peluang-peluang besar untuk mencetak gol. Wayne Rooney punya sebuah tendangan bebas di babak pertama dan ya sudah, begitu saja,” kata Cabaye dikutip Soccerway.

“Ya, mereka adalah klub besar dan ya, mereka bisa menguasai bola. Mengoper, mengoper, mengoper. Tapi kalau Anda bekerja keras melawan mereka, dan tetap menjaga bentuk formasi Anda, mereka tidak bisa melakukan apapun untuk melewati Anda atau tampil berbahaya,” tambah gelandang asal Prancis ini.

Baca Juga :   Tidak Ada Shenzhen Open Dalam Jadwal WTA Paruh Pertama 2022

Di liga, sejauh ini MU mencetak 15 gol dalam 11 pekan. Itu menempatkan mereka di posisi sembilan soal produktivitas. Sebaliknya, mereka punya catatan pertahanan paling oke bersama dengan Tottenham Hotspur dan Arsenal karena baru kemasukan delapan kali.

(raw/mfi)



Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Paris Saint-Germain Telah Kekalahan 0-2 dari Rennes di Kandang Sendiri

Jakarta, KoranSN Paris Saint-Germain telan kekalahan 0-2 saat menjamu Rennes dalam pertandingan pekan ke-28 Liga …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!