
PALI, KoranSN
Menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Membuat Indonesia tidak bisa terhindar akan adanya dukungan ketersediaan energi dari sektor minyak dan gas (migas) yang cukup. Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo yang menjadi penghasil gas terbesar di PT Pertamina EP yakni sebesar 260 MMscfd, dan produksi minyak sebesar 2100 BOPD.
Diketahui, Musi Timur yang menjadi produsen gas terbesar di Field Pendopo, dengan produksi gas 92 juta kaki kubik per hari, memiliki fasilitas produksi, header manifold, separator, scrubber, kompresor, tangki, utilities system, dan custody meter.
Field Manager PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo Heri Aminanto mengungkapkan, dalam memproduksi gas, pihaknya selalu berkomitmen untuk terus menjaga ketersediaan pasokan gas ke seluruh konsumen industri yang berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan wilayah Jawa Bagian Barat.
“Dalam proses operasinya, terjadi masalah yaitu back pressure pada pengiriman gas yang disebabkan oleh design piping system eksisting, untuk tekanan lebih dari 700 Psig dan adanya penambahan kapasitas separasi gas,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya telah merencanakan penyelesaian masalah tersebut dengan menggunakan metode Continuous Improvement Program (CIP), yang meliputi re-sizing, re-modelling dan honing pada gas sales piping system.
“Hasil yang diperoleh dari improvement tersebut adalah kenaikan produksi gas sebesar enam juta kaki kubik perhari, dan tercapainya excellence operation di lapangan Musi Timur ini,” ungkapnya.
Sementara, General Manager PT Pertamina EP Asset 2 Ekariza mengapresiasi kerja Field Pendopo, karena hasil improvement ini dapat meningkatkan profit bagi perusahaan dan dapat mengeliminasi unsafe condition. “Kita merasa bangga atas pencapaian target produksi gas dan mengharapkan dapat direplikasi di lapangan oil dan gas lainnya,” tambahnya. (ans)

