
Palembang, SN
Boomingnya dunia perbatuan di Indonesia, kini bisa dilihat langsung di Galery Sriwijaya Gems Community (SGC) yang menampilkan seluruh jenis batu di Indonesia.
“Di dalam galery ini hampir seluruh batu di Indonesia ada, baik dari Sumatera, Jawa bahkan dari Kalimantan dan lain sebagainya. Galery ini juga sudah dikunjungi oleh Gubernur Thailand, Mensesneg dan beberapa pejabat lainnya,” kata pemilik galery SGC sekaligus Presiden SGC, Keysar Syaropi, Selasa (16/6).
Galery ini, sambung Keysar, diharapkan mampu menjadi salah satu destinasi tempat wisata batu di Kota Palembang. “Ya, saat ini kebanyakan wisatawan agak gerah dengan debu, karena itu digalery ini diutamakan kenyamanan. Di galery ini juga nantinya para wisatawan dapat membeli batu dengan kualitas terjamin,” harapnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Palembang untuk menciptakan pengrajin batu dengan mengadakan kegiatan pelatihan pengolahan batu akik, sehingga mampu membuka lapangan kerja bagi anak yang putus sekolah, pengangguran dan lain sebagainya.
“Mereka dapat membuka usaha dari hasil keahlian mereka dan kemudian penghasilan tersebut dapat digunakan oleh mereka,” katanya.
Dijelaskannya, nantinya dari hasil pelatihan tersebut akan dipilih untuk dipekerjakan di galery SGC dengan alat yang sudah disedikan dan hasilnya akan ditampilkan di galery tersebut. “Kami juga akan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, perhotelan dan lain sebagainya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kota Palembang, Syahrul Hefni melalui Kabid Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Yusni Handayani menambahkan, kegiatan pelatihan kali ini merupakan bentuk upaya Disperindagkop dalam mengembangkan UMKM dibidang teknologi sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan lain sebagainya.
Dalam pelatihan ini, sambung Yusni, pihaknya juga memberikan bantuan berupa alat-alat pengeloan batu akik seperti gerinda potong, amplas serta alat potong sekaligus penghalus yang besar sebanyak 3 unit.
“1 Alat potong sekaligus penghalus yang besar itu seharga 15 juta yang dananya berasal dari APBD. Jika peserta pelatihan ini bagus dalam menghasilkan batu akik maka akan dipekerjakan di GSC. Kami berharap bantuan dari Disperindagkop ini berguna,” pungkasnya. (wik)


