

Lubuklinggau, KoranSN
Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan menjadi lokasi tujuan utama dilaksanakannya kegiatan Gebyar Harmoni Kebangsaan oleh Kementerian Sosial. Puncak kegiatan Harmoni Kebangsaan pada akhir Maret ini akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.
Kegiatan seperti ini sebelumnya pernah diadakan pada tahun lalu di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Terkait acara tersebut, Rabu (23/3/2018) digelar rapat koordinasi yang dihadiri Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, Kapolres Musi Rawas, Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, Kepala Dinas Sosial beserta seluruh Camat dan Lurah se-Kota Lubuklinggau.
Kepala Dinas Sosial AH Ritonga menyampaikan, kegiatan ini adalah seutuhnya kegiatan dari Kementerian Sosial dan tidak menggunakan anggaran APBD Kota Lubuklinggau.
“Ini murni kegiatan Kementerian Sosial, Kota Lubuklinggau hanya menjadi tuan rumah saja,” sampainya.
Dikatakan mantan Camat Lubuklinggau Timur II ini, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakn pada kegiatan Gebyar Harmoni Kebangsaan. Kegiatan ini juga akan mendapat pelatihan selama dua hari oleh Kementerian Soial.
Kegiatan ini bersifat seremonial dengan pengerahan massa sekitar 2000 orang langsung dihadiri oleh Menteri Sosial RI dan Dirjen Sosial. Acara dilanjutkan dengan pemberian Gelar Adat selanjutnya acara penyerahan Bendera Pataka dari Bupati Luwu Utara kepada Walikota Lubuklinggau.
Pada acara puncaknya nanti, yakni Harmoni Kebangsaan di Gedung Kesenian, semua kegiatan akan diambil alih oleh Protokoler Istana dan Paspampres dengan pengawalan ketat.
“Bagi yang tidak memiliki id-card kemungkinan tidak bisa masuk keruangan,” jelasnya.
Sementara untuk pengamanan kegiatan, Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono menegaskan, akan menggunakan sistem terbuka dan tertutup untuk melakukan pengamanan.
“Kemungkinan kita berada pada posisi ring 3, untuk ring 1 yakni Paspampres, ring 2 dari Kodim 0604,” katanya.
Lanjut AKBP Dwi Hartono, jumlah personil pengaman yang akan dikerahkan sekitar 250 personel dengan tugas masing-masing. Untuk sistem terbuka akan dilakukan patroli dan untuk sistem tertutup akan mengerahkan intel disetiap rempat kegiatan.
Sebelumnya Jokowi pernah digadang-gadangkan akan ke Lubuklinggau dalam meresmikan pengoperasian Terminal Bandara Silampari namun batal, pasalnya dipusatkan di Palembang. (rif)


