

Jakarta, KoranSN
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dengan magnitudo 6,2 di Laut Saumlaki, Maluku, merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Banda.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik dan mendatar (oblique thrust fault),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah laut Saumlaki pada Rabu (24/5/2023) pukul 22.49 WIB.
Berdasarkan episenter, gempa bumi terletak pada koordinat 7,06 lintang selatan dan 129,72 bujur timur. Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 199 Km arah Barat Laut Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pada kedalaman 187 km (setelah mendapatkan pembaharuan).
Daryono mengatakan gempa tersebut dirasakan di Kota Saumlaki dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), di Kota Tual, Molu Maru dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). HALAMAN SELANJUTNYA>>


