

Palembang, KoranSN
Moment langka yakni Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel) memberi kekecewaan para tamu undangan diantaranya wisatawan mancanegara (Wisman). Pasalnya, moment yang ditunggu tersebut tertutup awan serta asap dari pabrik.
Yanus, salah satu turis asal Polandia mengungkapkan kekecewaannya.
“Saya sedikit kecewa karena tidak dapat melihat langsung moment tersebut mengingat tertutup oleh asap dan juga awan,” katanya, Rabu (9/3/2016)
Padahal, lanjut Yanus, dirinya sengaja memilih Sumsel karena menurutnya akses dan kesiapannya baik. “Saya ke Palembang bertiga dengan anak perempuan dan laki-laki saya, dengan menggunakan pesawat,” ujarnya.
Meskipun dirinya kecewa tidak dapat melihat langsung moment GMT. Namun, dirinya tetap senang karena mendapatkan pengalaman terbaik dan bisa merasakan moment GMT tersebut.
“Ini pengalaman terbaik saya, dan baru pertama ke Sumsel,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Permana.
Dirinya kecewa karena tidak dapat melihat moment GMT padahal moment tersebut sangat ditunggu oleh tamu undangan dan wisman. Hal ini disinyalir karena tertutupnya awan dan juga asap dari PT Pusri.
“Ya, seharusnya mereka menghentikan operasional sekitar 2 jam namun dikarenakan alasan bisnis mereka tetap beroperasi, padahal mereka telah disurati baik dari Pemprov maupun Pemkot,” katanya.
Meskipun tidak melihat moment GMT, dirinya bersyukur karena diberikan kesempatan menyaksikan Yaumil Awal dan Yaumil Akhir atau proses awal dan proses akhir terjadinya GMT tersebut, karena GMT merupakan fenomena alam yang sangat langka terjadi atas kuasa dari sang pencipta.
“Meskipun tidak melihat proses tengahnya saya bersyukur masih melihat proses awal dan akhirnya, karena belum tentu dapat menyaksikan kedua kalinya di lokasi yang sama seumur hidup,” tandasnya. (wik)


