

Palembang, SN
Gubernur Alex Noerdin meresmikan pelaksanaan ground breaking pembangunan tower Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di kawasan Jakabaring Sport City Palembang (JSC), atau di belakang Dining Hall Wisma Atlit Jakabaring, kemarin.
Dalam pelaksanaan Ground Breaking Pembangunan Tower Rusunawa tersebut, juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Mukti Sulaiman, para staf ahli, para asisten, kadis, kaban, karo dan kasat di lingkungan Pemprov Sumsel beserta pejabat eselon III.
Asian Games XVIII 2018 masih tiga tahun lagi. Namun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) sudah melakukan persiapan. Diantaranya membangun rusunawa baru di komplek Jakabaring Sport City (JSC).
“Kita sudah memiliki wisma atlit tiga blok yang bisa menampung 1.500 orang. Sekarang akan ditambah dengan pembangunan tiga tower lagi berupa rusunawa lima lantai bantuan dari Kementrian Perumahan Rakyat,” kata Gubernur.
Tiga tower rusunawa tersebut, menurut Gubernur Sumsel, sekiranya akan ditambah dengan fasilitas air panas dan dingin di dalam kamar mandi serta AC. Sehingga rusunawa akan meningkat menjadi apartemen.
“Setelah selesai Asian Games, tiga tower tersebut akan digunakan untuk apartemen mahasiswa yang kuliah di Institut Olahraga Indonesia. Mahasiswa bukan hanya dari Indonesia tapi juga ada mahasiswa dari luar negeri,” ujar Alex Noerdin.
Tampak terlihat telah dipersiapkan 3 alat berat yang digunakan untuk menanamkan paku bumi sebagai pondasi atas bangunan yang memiliki tinggi bangunan 5 lantai.
Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Jakabaring Sport City (JSC) sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan akan rumah murah bagi para buruh dan pekerja.
Dirut Rusunawa Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Christ Robert Pasunan mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin apabila pembangunan rusunawa di JSC sebagai bagian efisiensi lahan di tengah-tengah perkotaan.
“Pembangunan rusunawa di Kota Palembang merupakan keniscayaan dan tepat untuk efisiensi pemanfaatan, bagi masyartakat berpenghasilkan rendah,” tegasnya.
Dia menambahkan, proyek yang menelan anggaran Rp 53 miliar pembangunannya memakan waktu di atas 325 hari. Sebagai bagian dari rencana pemerintah pusat menyediakan rumah murah diberbagai kawasan di Indonesia dengan kapasitas total mencapai 180 kamar
“Untuk lahan baru terpakai 160 hektar. Melanjutkan pembangunan Rusunawa di Sumsel. Kami, mengawali untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerja dan buruh. Akhir Desember 2015 akan selesai, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” terangnya. (yun)


