
“Jadi nanti disatukan antara kartu tani, adanya Desa Mart dan BUMDes untuk memfasilitasi masyarakat desa atau petani untuk mendapatkan pupuk, bibit, dan beragam penunjang produktivitas desa,” ucapnya.
Menurut dia, melalui hal tersebut pembangunan desa dapat terjadi dengan cepat.
“Selain itu pengembangan teknologi di desa juga akan dibangun, jadi petani ini semakin maju dan sejahtera, mereka tidak bisa jadi korban terus. Jadi pemerintah akan fasilitasi ketika butuh bibit, pupuk, modal dan saat menjualnya pun nanti kita buat sejenis marketplace melalui Desa Mart,” ujarnya.
Namun dalam pengembangan teknologi itu, kata dia, ada sejumlah kendala, salah satunya masih ada 240 desa yang blank spot (titik buta) sinyal dari 2.435 desa di Lampung.
“Kita bangun dan bangkitkan desa melalui peran serta masyarakat desa sendiri, salah satunya dengan BUMDes, kartu tani, dan pengembangan teknologi. Sebab desa ini objek pembangunan ekonomi kerakyatan, jadi harus terus diperhatikan dan bantu,” katanya. (Antara/andi)


