
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, dia sudah lama mau ke bumi Sriwijaya.
“Waktu saya di DPR RI saya pernah ikut terlibat waktu pemekaran Muratara dan Pali. Saya sudah beberapa kali ke Muratara dan PALI, ikut berjuang saat pemekaran Muratara dan PALI. Jadi, ada jejak saya di Sumsel,” ucapnya.
Ganjar mengungkapkan, khusus ranting inilah yang menjaga wilayah masing-masing, kawan-kawan PAC, teman-teman DPC. Struktur kita sampai anak ranting.
“Terima kasih kepada Ketum yang berikan kesempatan penugasan kepada saya untuk Capres dari PDIP. Ini bukan tugas enteng. Mimpi terjadi kalau seluruh elemen bergerak. Ini bukan penugasan pertama di partai. Saya pernah ditugaskan untuk di DPR RI. Saya tidak pernah bermimpi jadi anggota DPR RI dua kali. Tiba-tiba saya ditugaskan cagub di Jateng, popularitas saya waktu itu 7 persen dan elektabilitas 3 persen. Jika kader PDIP tidak kompak, saya tidak akan menang. Saya bisa jadi Gubernur Jateng karena peran dan dukungan para kader,” bebernya.
“Ditanggal 20 Mei ini hari kebangkitan kita. Sumsel termasuk provinsi yang menantang bagi saya. Setelah penugasan ini kita harus bekerja untuk pilpres dan pileg, tujuan kita untuk menang,” tandasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Konsolidasi PDI Perjuangan Sumsel ini dihadiri ribuan Kader PDI Perjuangan Sumsel dan para simpatisan. (adv)


