

TANAH Indonesia memang sangat rawan terjadi bencana alam, hal ini disebabkan banyak faktor. Untuk faktor geografi dan topografi sangat jelas, karena kita ketahui Bumi Pertiwi ini dilalui dua lempeng tektonik aktif hingga membuat banyak daerah rawan gempa.
Dua lempeng aktif ini membuat wilayah yang dilalui, kerap terjadi pergerakan yang dapat membuat terjadinya gempa. Untuk diketahui wilayah Sumatera juga dilalui lempeng aktif tersebut.
Seperti kita ketahui Rabu malam kemarin (2/3/2016) saudara-saudara kita kawasan Sumatera Barat dan sekitarnya diguncang gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter (SR). Gempa kuat pukul 19.49 WIB malam itu, diketahui berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa mentawai juga terasa sampai Aceh dan Padang sekitarnya. Tetapi semalam belum ada informasi ada kerusakan ataupun korban jiwa dari gempa ini.
Tentu saja kepanikan muncul dan timbul dari warga dan saudara kita yang daerahnya tertimpa gempa, terutama untuk daerah yang berada di tepi pantai dan laut lepas. Peristiwa gempa kuat yang membuat terjadinya badai tsunami di Aceh misalnya, telah membuat warga belajar untuk cepat sigap. Apalagi semalam pemberitahuan BMKG cepat dilakukan. Seperti diketahui warga sudah banyak yang mengungsi ke dataran tinggi.
Hanya doa yang terselip, agar gempa bumi tersebut tak disertai dengan tsunami. Tetapi walaupun demikian, semua harus waspada dan berjaga atas kemungkinan yang terburuk.
Tanah Nusantara Indonesia memang sangat rawan bencana alam. Kita sering mendengar
Indonesia memang banyak gunung berapi aktif, yang sewaktu-waktu dapat meletus. Faktor lainnya, Tanah Nusantara yang digugusi ribuan pulau-pulau ini dikeliling lautan yang luas, hingga tak heran faktor ini juga membuat banyak wilayah menjadi rentan bencana, mulai besarnya terjangan ombak sampai tsunami.
Kita harapkan pemerintah kita sigap dengan banyaknya bencana alama yang sering menimpa Bumi Pertiwi ini. Jangan sampai perhatian untuk anak negeri yang terkena kemalangan selalu telat. Mengingatkan ini sangat penting, karena perhatian untuk saudara yang tertimpa bencana sering terlambat. (Agus Harizal)


