

Lahat, KoranSN
Dalam rangkaian kunkernya ke Kabupaten Lahat, Rabu (20/2/2019) Gubernur Sumsel, H Herman Deru melakukan silaturahmi sekaligus sinkronisasi program antara Pemprov Sumsel dengan Kabupaten Lahat.
Pada kesempatan itu Gubernur Herman Deru mengajak segenap Kepala OPD di Lahat bekerja konkret, otentik dengan bukti.
“Ini penting untuk menurunkan angka kemiskinan. Angka kemiskinan itu harus diturunkan (angkanya) bukan diturunkan (wariskan) untuk anak cucu,” tegasnya.
Untuk menekan angka kemiskinan yang masih tinggi di Sumsel dan Lahat pada khususnya, dia menilai diperlukan kekompakan yang tinggi dari semua instansi baik di daerah mauoun provinsi. Termasuk juga koordinasi dengan instansi vertikal. Dengan kekompakan dan kesamaan visi dia optimis kesejahteraan masyarakat Sumsel dapat segera diwujudkan.
“Saya ingin kita semua kerja konkret, otentik dan ada bukti. Karena masyarakat Sumsel akan minta bukti itu pada saya di tingkat provinsi begitupun warga Lahat pasti nagihnya ke bupati. Makanya apapun program yang dibuat kita sepakati, bahwa muaranya adalah kesejahteraan. Jangan ada satupun satuan kerja yang tidak mengarah pada peningkatan kesejahteraan, karena ini cara otomatis untuk menurunkan angka kemiskinan. Kalau ini gagal di suatu OPD, berarti ini kegagalan pemimpinnya. Nah, saya tidak mau seperti itu,” tegasnya.
Saat ini dikatakannya, gubernur dan bupati akan senang sekali kalau angka kemiskinan turun. “Sekarang ini, kalau bupati atau OPD nya bisa turunkan kemiskinan, gubernur senang sekali. Kerja saja dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Selain kerja konkret, hal lain yang menjadi kunci menurunkan angka kemiskinan adalah dengan kekompakan. Barulah setelah itu duduk bersama, breakdown poin-poin pengentasan kemiskinan.
“Selanjutnya kita fokus infrastruktur, zero konflik juga perlu diperhatikan dengan melibatkan FKUB,” jelasnya.
Selain itu, ia juga meminta pengembangan potensi ke khasan di daerah Lahat yang sangat kaya terus ditonjolkan. Seperti pertambangan, perkebunan kopi maupun wisata alamnya Bukit Jempol, sebab dengan dieksplore dan dikemas semenarik mungkin maka dapat menjadi mengganet wisatawan maupun merangsang tumbuhnya ekonomi kreatif warga setempat.
“SDA Lahat ini kaya, di sini juga banyak benar IUP. Kalau IUP ini sampai mengganggu lingkungan, saya minta bupati nya untuk tutup izin itu. Untuk apa mereka cari keuntungan di sini kalau tidak ada manfaat masyarakat. Mereka buat kawah-kawah (penambangan) habis itu mereka pergi. Jadi sekali lagi saya ingatkan bupati soal itu, jangan sampai nanti kita wariskan lingkungan yang rusak pada anak cucu. Saya dukung sekali Lahat ini menjadi Kabupaten Destinasi” tegasnya.
Mengenai kepemimpinan Cik Ujang yang masih hitungan hari dikatakan mantan Bupati OKUT tersebut, hendaknya disikapi bijaksana oleh masyarakat maupun pejabat pembantunya di pemerintahan. Karena sebagai pemimpin baru dengan style kepemimpinan yang berbeda, tentunya memerlukan waktu untuk saling beradaptasi. Jangan sampai pergantian rezim membuat kebutuhan masyarakat terbengkalai.
“Kita harus sepakat Sumsel maju untuk semua, harus diawali dengan kebersatuan dan kekompakan terutama dengan wakil bupati. Kemudian sebagai bupati baru adaptasi itu biasa. Tapi ini bisa jadi positif, biar kita ada waktu menilai sesorang secara proporsional bukan karena emosional. Tapi jangan juga ini menjadi alasan ASN untuk manja,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Lahat, Cik Ujang menjelaskan, bahwa saat ini Lahat memiliki luas 4.361, 83 Km persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 401.401 jiwa, yang terdiri dari 24 kecamatan dan 360 desa serta 27 kelurahan dengan mayoritas mengandalkan pertanian dan perkebunan.
“Saat ini Pemkab dan masyarakat sedang menggiatkan pembangunan di lima sektor yaitu; pertanian, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dan ketenagakerjaan. Sektor inilah yang mempengaruhi angka kemiskinan di Lahat, dan untuk mengatasi hal tersebut perlu pembangunan, namun dana yang ada sangat terbatas. Maka kami minta Pak Gubernur berkenan menempatkan Lahat jadi kabupaten prioritas kebijakan pembangunan di Sumsel,” jelasnya.
Menurut Cik Ujang, ada beberapa pembangunan prioritas tahun ini salah satunya yakni melanjutkan pembangunan Jembatan Lematang di Desa Ulak Lebar Kecamatan Lahat.
“Ini masuk prioritas dan Pak Gubernur tadi juga mengatakan akan membantu, khususnya di Jembatan Manggul,” ujarnya.
Pada acara tersebut juga dihadiri Ketua TP PKK Sumsel, Hj Lustia Herman Deru, Wakil Ketua TP PKK Sumsel, Hj Fauziah Mawardi Yahya dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel serta para pejabat dan Kepala OPD di Kabupaten Lahat.
Usai melakukan sinkronisasi, orang nomor satu di Sumsel itu juga sempat meninjau jalan nasional yang sempat amblas di Desa Jati Kecamatan Tanjung Tebat bersama Plt Kepala Dinas PUBM.
Kondisi terakhir, jalan tersebut sudah dapat dilalui berbagai jenis kendaraan, bahkan arus lalu lintas juga sudah berlangsung normal usai amblasnya jalan yang terjadi, Sabtu lalu (2/2/2019). (rob)


