
Lahat, SN
Musni, warga Jalan Gelincir, Kelurahan Pagaragung, Kecamatan kota ini mendadak menjadi ‘selebriti dadakan’. Pasalnya, dikediamannya beberapa waktu belakangan ini seringkali didatangi tetangga atau masyarakat lainnya, yang hendak melihat atau sekedar ingin tahu temuan yang didapatinya beberapa waktu lalu, yaitu berupa hewan ‘labi-labi’ sejenis kura-kura, yang ditubuhnya berlafazkan Allah, serta 2 buah fosil keong yang sudah membatu.
Penemuan ini sendiri terjadi pada Sabtu (3/10) lalu, disaat seorang pekerja bangunan, Riko, dikediaman Musni saat menggali sumur. Nah, dikedalaman 2,5 meter, ditemukanlah 2 buah fosil keong yang sudah membatu. Lalu, usai fosil ini diangkat, kemudian penggalian sumur dilakukan seperti semula, dan pas dikedalaman 4 meter, lagi-lagi, Riko menemukan seekor labi-labi dan masih hidup.
Keunikan bahwa dibagian tempurung labi-labi ada lafaz Allah pun, baru disadari Musni sekitar 3 hari kemudian. Karena informasi dari mulut ke mulut, akhirnya banyak sekali kemudian tetangga dan juga masyarakat kawasan lainnya yang sering berkunjung kekediamannya, untuk sekedar melihat atau mengabadikannya.
“Alhamdulillah, mungkin ini berkah bagi keluargo kami. Idak ado firasat apopun sebelumnyo, dan kamipun anggap ini adalah hal yang lumrah dan prosesnyo alami,” ungkap Musni, diwawancarai dikediamannya, kemarin.
Riko pun menjawab santai saat diwawancarai beberapa awak media yang kebetulan sempat menemuinya. Dikatakannya, awalnya pun, dirinya sama sekali tak menyangka jika temuannya ini bakal menjadi buah bibir dan bahkan menjadi perhatian orang banyak. Awalnya memang, dirinya menemukan keong dikedalaman 2,5 meter, ketika kerjaannya kembali dilanjutkan, dikedalaman 4 meter, muncullah kepala labi-labi itu, dan sontak saja mengejutkannya.
“Kalo kaget pasti lah pak, dikedalaman 4 meter masih bae ado hewan yang muncul dan anehnyo lagi, hidup, didului dengan kepalanyo yang muncul,” pungkas Riko.
Musni melanjutkan, pasca penemuan ini, memang rumahnya seringkali ramai, dari sekedar melihat, dan ada juga yang menawarkan diri untuk menjadi bapak asuh bagi labi-labi yang ditemukannya. Namun, Musni memutuskan, penemuan yang sudah ada itu bakal disimpan dan dijaganya baik-baik, sebagai koleksi pribadinya saja.
“Biarlah pak, semuanya ini akan aku simpen, dan jago sepenuh hati. Mungkin ini rezeki keluargo kami kedepannyo dan membawa berkah,” tegas Musni lagi. (Fiz)


