Herman Deru: Dekranasda Harus Sigap Ikuti Kemajuan Zaman

Gubernur Sumsel, H Herman Deru dan Ketua Dekranasda Sumsel, Hj Febrita Lustia saat berfoto bersama. (foto-humas pemprov)

PULANG Kunjungan Kerja (Kunker) dari Kabupaten OKU-OKU Timur, Gubernur Sumsel Herman Deru langsung menghadiri malam ramah tamah dan temu mitra usaha Dekranasda Provinsi Sumsel, di Griya Agung, Senin (11/3/2019) malam. Kepada Mitra Dekranasda yang hadir, mantan Bupati OKU Timur dua periode itu meminta Dekranasda Sumsel sigap mengikuti perkembangan zaman dan tidak “garing”.

“Sebenarnya waktu di jalan mau kesini (Griya) saya sudah nebak acara ini bakal garing dan gak seru. Memang seperti itu kalau sudah berbau plat merah dan sebagainya pasti sedikit peminatnya,” jelas Herman Deru.

Atas dasar itu saat diminta memberikan arahan terkait rencana Dekranasda Provinsi Sumsel 2019-2023 mendatang ia langsung menitipkan tiga pesan. Menurutnya sebelum jauh membahas program yang akan dilakukan, yang pertama harus dibenahi adalah mindset pengurus serta mitra Dekranasda.

“Saya dulu kecil pernah datang ke suatu pameran waktu itu namanya pembangunan. Setiap tahun lihatnya itu-itu saja ada maket kantor Bupati, dan peyek. Itu-itu saja tidak berubah. Dari packagingnya saja sudah tidak menjual. Nah pola jual seperti ini harus diubah,” jelasnya.

Ia pun menyarankan agar pengurus memetakan terlebih dahulu potensi-potenai di 17 kabupaten/kota se Sumsel. Misalnya suplai batok dan sabut kelapa di Kabupaten Banyuasin atau Tikar Purun dari OKI.

Baca Juga :   Pembangunan Jaringan Gas Indonesia Terbanyak Ada di Kota Prabumulih

“Batok dan sabut kelapa itu banyak tapi buat “Welcome” (keset kaki) saja tidak bisa padahal ini sederhana. Yang seperti inilah yang harus dipetakan. Kita bisa latih mereka dengan orang yang ahli. Jadi intinya nanti satu daerah fokus satu unggulannya, jangan yang lain-lain, apalagi meniru-niru daerah lain. Silahkan inovasi tapi jangan hilangkan identitas Sumsel,” jelasnya.

Kemudian selanjutnya adalah pembinaan. Agar efektif ia menyarankan pembinaan benar-benar dilakukan untuk orang-orang yang sudah dipilih secara selektif. Sehingga mereka ini yang dibina benar-benar orang yang menjiwai bukan orang yang dipaksa.

“Ajak orang yang benar-benar menjiwai. Karena potensi apapun itu bisa menjadi kelebihan kalau digali dan dirawat dengan kesamaan berpikir,” jelasnya.

Terakhir yang ketiga ada soal permodalan. Terkait hal ini Herman Deru dengan tegas mengatakan agar masalah ini jangan dijadikan fokus utama. Yang sangat penting menurutnya adalah kemauan.

“Melalui kesempatan ini saya menghimbau BUMD, atau BUMN dan pihak swasta, perubahan ini tak bisa dikerjakan oleh Pengurus Dekranasda dan perajin saja. Melainkan semua pihak. Ayo lah sama-sama bantu ini moril kita, kepedulian kita dan bentuk perhatian pada lingkungan,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Dekranasda Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah program untuk menghidupkan kembali kawasan Dekranasda di Jakabaring yang kini terbengkalai.

Diantaranya penataan kembali kawasan Dekranasda Jakabaring dan meenyediakan Graha Songket. Hal ini bertujuan agat melestarikan dan mengembangkan warisan budaya melalui pembinaan dan pengembangan profuk kerajinan. Kemudian menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata sehingga menjadi tempat berkunjungnya masyarakat, berkumpul dan beraktifitas di dalamnya.

Baca Juga :   Siap Kerjasama Menuju Banyuasin Lebih Baik

“Ini akan dijadikan sebagai etalase hasil kerajinan khususnya profuk daerah dari 17 kabupayen kota di Sumsel,” jelas Febrita.

Di kawasan tersebut lanjutnya juga akan dibuat Galeri kerajinan, seni dan produk daerah, rumah pewarna alam untuk kalangan milenial, sentra bahan baku perajin tenun, juga menjadi wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM.

“Intinya kami juga akan ikut berpartisipasi mengenalkan serta mempromosikan produk kerajinan Sumsel baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Adapun tema ramah tamah kali ini adalah “Dengan semangat kebersamaan kita dukung dan kembangkan serta lestarikan industri kerajinan daerah Sumsel”. Selain dihadiri sejumlah pelaku usaha kerajinan Sumsel, kegiatan ini tampak dihadiri Pimpinan BI Palembang Yunita Resmisari, Wakil Ketua Dekranasda Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya, Perwakilan OJK, serta perwakilan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Sumsel Babel (BSB).

Di sela acara itu Gubernur Sumsel dan istri bahkan sempat memborong sejumlah barang yang dipajang beberapa pelaku usaha kerajinan khas Sumsel. Selain membeli selendang motif jumputan, Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Herman Deru juga tampak membeli tas dari kain blongsong nan cantik. Begitupun Gubernur ikut membeli beberapa kemeja jumputan untuk para stafnya yang kebetulan hadir di acara tersebut. (awj/adv)





Publisher : Awid Durrohman

Lihat Juga

Bupati OKI H Iskandar SE Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatan

HAJI Iskandar SE mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!