



Jenewa, KoranSN
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (28/11/2022) mengganti nama penyakit monkeypox (cacar monyet) menjadi “mpox” karena khawatir dengan rasisme dan stigmatisasi.
Nama baru itu akan digunakan “secara bersamaan selama satu tahun” dan nama lama secara bertahap akan dihapus, kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Masa transisi untuk adopsi nama baru itu bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran yang disampaikan oleh para ahli tentang kebingungan yang disebabkan oleh perubahan nama di tengah wabah global yang sedang berlangsung, katanya.
“Ketika wabah cacar monyet meluas awal tahun ini, bahasa bernuansa rasis dan menstigmatisasi terpantau menyebar di dunia maya, di lingkungan lain dan di beberapa komunitas,” kata organisasi yang berbasis di Jenewa itu. HALAMAN SELANJUTNYA>>

