Hingga Kini Candi Bumi Ayu Belum Digali

tampak salah satu pengunjung di lokasi candi. (foto: Anasrul)
tampak salah satu pengunjung di lokasi candi. (foto: Anasrul)

PALI, SN

Candi Bumi Ayu yang terletak di kawasan wilayah Desa Bumi Ayu, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), ternyata belum dilakukan penggalian untuk melihat bentuk asli bangunan tempat umat Hindu beribadah tersebut.

Candi Bumi Ayu diperkirakan dibangun pada abad 9 hingga 13 pada kerajaan Kedebong Undang.

Pantauan SN, Senin (28/12), tampak hanya lima candi yang hanya terlihat wujudnya setelah dilakukan penggalian, yakni candi nomor satu, dua, tiga, tujuh, dan delapan. Dan di candi ketiga, tampak hanya bagian bawah candi yang bata merahnya masih dalam keadaan kokoh. Sedangkan, bagian atasnya sudah mengalami lepas dan di susun didalam bangsal penemuan.

Juru Pelihara Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi di Candi Bumi Ayu, Endi Dwi Sarjoko mengatakan, belum dilakukannya penggalian terhadap enam Candi Bumi Ayu yang masih terkubur tersebut, tidak lain lantaran lokasinya terletak dibawah lahan yang telah ditanami warga setempat, sehingga perlu dilakukan ganti rugi tanam tumbuh apabila akan dilakukan penggalian.

“Luas kawasan Candi Bumi Ayu ini sekitar 75,56 hektar. Jadi masih ada enam candi lagi yang belum dilakukan penggalian. Namun, untuk keberadaannya sendiri kita sudah ketahui, dan berada di bawah tanaman warga. Jadi, apabila ingin dilakukan pengalian, mesti dilakukan pembebasan tanam tumbuh warga tersebut,” ujarnya.

Sementara, Anggota DPRD Kabupaten PALI, Aka Cholik SPdI mengatakan, bahwa pihaknya akan mengajak semua unsur terkait agar bisa duduk satu meja dan melakukan komunikasi, agar bisa menemui titik temu dalam menjadikan Candi Bumi Ayu ini sebagai Asset yang harus dilestarikan, dan menjadi kebanggaan warga PALI, sehingga bisa dikenal di tingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga :   Reses Ke Sinar Dewa, Anggota DPRD Sumsel Serap Aspirasi Masyarakat

“Candi yang merupakan tempat ibadah bagi umat Hindu ini merupakan asset kebanggaan yang berada di Kabupaten PALI. Karena cuma satu-satunya berada di wilayah Sumatera. Jadi kita berkomitmen untuk melestarikan dan menjadikanya tujuan ibadah penganut agama Hindu dan wisata, baik nasional maupun internasional,” ungkapnya, yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten PALI ini. (ans)





Publisher : Anton Wijaya

Lihat Juga

H Heri Amalindo Beri Bantuan Kepada Penyandang Disabilitas

PALI, KoranSN Bupati PALI, Dr Ir H Heri Amalindo MM memberikan bantuan kepada warga penyandang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!