
MUSIM kemarau tahun ini membawa banyak kisah pilu untuk Negeri ini. Bencana kekeriangan di banyak tempat, kabut asap pekat dimana-mana, belum lagi kebakaran hutan yang menghabisi ribuan hektar pohon-pohon yang selama ini menjadi paru-paru dunia.
Padahal selama ini hutan di Bumi Pertiwi terus dibabat, ditambah saat ini bumi nan hijau ini harus dilalap api. Bagaimana nasib lingkungan hidup dan ekosistem di dalamnya.
Dengan kondisi saat ini, berapa juta hektar hutan kita terabaikan dan hilang sia-sia selama ini? Jawabannya tentu sangat miris, ini disebabkan karena kontrol pemerintah untuk menjaga hutan agar tetap lestari memang sangat lemah. Ditambah lagi peristiwa tahunan yang selalu terjadi, kebakaran lahan.
Kalau kita perhatikan, hutan lindung, hutan penyangga saat ini tak dipandang pilih lagi, banyak yang sudah dibabat. Kondisi ini membuahkan petaka bagi Indonesia. Bila saat musim penghujan banjir selalu datang. Ketika musim kemarau rakyat masih melakukan pembalakan hutan dengan cara membakar, akibatnya kabut asapmembuat semuanya meradang.
Gambaran ini sudah lama ada, tetapi pemerintah telat mengantisipasinya sejak lama.
Akibat pengelolaan hutan yang tak tertib, terpadu, dan hukum yang diabaikan, semua dengan seenak hati mengambil kekayaan hutan dengan caranya masing-masing. Kemudian banyak hutan lindung dan hutan penyangga terus digerus untuk kepentingan bisnis.
Hal yang sangat mengherankan, petaka untuk Indonesia akibat kelalaian ini selalu berulang tiap tahun. Tetapi pemerintah selalu terlambat bertindak, saat asap mulai menggangu hubungan antar negara baru melakukan pemadaman. Pemadaman lahan yang jumlahnya ribuan bahkan jutaan hektar tak mudah dilakukan.
Kekayaan alam Indonesia harusnya memang dikelola dengan bijaksana dengan melibatkan banyak unsur. Kemudian kontrol untuk pelanggaran terus dilakukan, dan jangan mencoba mencari cela untuk semuanya.
Banyak negara di dunia yang sangat kagum dengan kekayaan hutan Indonesia, hingga ditetapkan sebagai paru-paru dunia. Tetapi banyak pula negara yang mencoba mencari kesempatan untuk mengambil keuntungan dengan mengambil hasil hutan tersebut. Bangsa ini kadang tak sadar, banyak cara yang sudah dilakukan negara lain di Bumi Pertiwi ini untuk masuk ke Bumi Pertiwi yang kaya ini.
Tinggal bagaimana dengan niat baik rezim saat ini untuk menjaga hutan tetap lestari. Yakinilah dan turunlah ke lapangan di pelosok Indonesia, terjadi pembalakan hutan sangat luar biasa. Sampai kapan hal ini akan terjadi, karena petaka dan bencana terus terjadi. (***)


