
Palembang, KoranSN
Meskipun pembangunan infrastruktur di Sumsel terus dilakukan. Namun, pada kenyataan masih banyak jalan yang masih rusak. Hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat di Sumsel. Demikian diakui Ketua Tim Kunjungan Kerja DPR RI Komisi VI, Inas Nasrullah Zubir saat berkunjung ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel di Graha Bina Praja, Senin (27/2/2017).
“Ya, infrastruktur yang rusak itu sangat berpengaruh terhadap perekonomian apalagi jalan tersebut merupakan jalan nasional,” katanya.
Karena itu, lanjut Inas, pihaknya bakal menyampaikan hal tersebut kepada Pemerintah Pusat untuk segera ditindaklanjuti. Mengingat jalan nasional merupakan urat nadi masyarakat dan juga untuk penguatan Asian Games. “Saya akan sampaikan kepada fraksi saya saat rapat nanti, untuk segera ditindaklanjuti karena dampaknya menyeluruh dari mulai hasil bumi serta masyarakat yang melintas,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengakui memang saat ini masih ada beberapa Jalan Lintas Timur yang melewati Sumsel dan menghubungkan Jambi dan Lampung masuk dalam zona rusak parah. Namun, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Karena kerusakan jalan lintas penghubung itu merupakan jalan nasional yang pengelolaannya dikembalikan ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah V.
“Jalan lintas ini memang sangat parah kerusakannya. Ada sekitar 120 kilometer yang tercatat rusak. Tapi tidak secara keseluruhan, melainkan per spot-spot (titik-titik kerusakan),” katanya.
Menurutnya, kerusakan jalan ini diakibatkan karena jalan itu adalah jalan utama yang dilalui oleh truk-truk pengangkut barang berat, baik sembako ataupun barang lainnya. Terlebih lagi, jika kondisi tergenang air dikarenakan hujan tentunya mempermudah terjadinya kerusakan jalan.
“Kalau kondisi saluran air tersumbat otomatis akan menyebabkan air tergenang,” tegasnya.
Karena itu, lanjut Alex, pihaknya sudah meminta kepada yang bersangkutan untuk mempercepat perbaikan dan penanganan jalan nasional yang ada di Sumsel, khususnya Jalan Lintas Timur yang menjadi jalur utama transportasi dan distribusi barang.
“Kita tidak bisa memperbaikinya karena memang ini pengelolaannya adalah milik balai besar. Kita koordinasi dengan pemerintah pusat untuk ini,” jelasnya.
Dirinya menerangkan, kondisi jalan lintas yang rusak ini bukan hanya terjadi di Sumsel melainkan di daerah lainnya juga. Karena itu, dirinya berharap agar pemerintah pusat melalui Kementrian PU dan Perumahan Rakyat dapat memfokuskan dan mempercepat perbaikan jalan ini.
“Ini sangat mendesak karena memang jalan lintas tersebut urat nadi bagi Sumsel. Karena itu, perbaikannya harus dipercepat,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini sejumlah proyek jalan tol seperti Tol Palembang-Indralaya dan Palembang-Kayuagung-Betung tengah dilakukan pembangunan. Diharapkan pembangunan tol tersebut dapat mengurangi beban yang dilalui Jalan Lintas Timur saat ini.
“Pembangunan kedua tol ini semuanya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bukan menggunakan APBD Sumsel. Meskipun begitu, kami tetap berkoordinasi untuk pembangunan kedua tol tersebut,” tandasnya. (wik)

