
Palembang, KoranSN
Berdasarkan hasil survei indeks literasi dan inklusi keuangan tahun 2016, keuangan Provinsi Sumsel mengalami peningkatan yaitu indeks literasi keuangan 31,64 % dan indeks inklusi keuangan 73,09 % dari sebelumnya tahun 2013 sebesar 23,25 % dan 66,75 %. Hal tersebut dikatakan Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Panca Hadi Suryatno usai peresmian Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel di Jalann Residen Abdul Rozak No.99 Palembang, Selasa (4/4).
“Indeks ini melampaui indeks tingkat nasional yang masing-masing sebesar 29,7 % dan 67,8 %,” tegasnya.
Sehubungan dengan peresmian kantor baru OJK diresmikan juga ruang pusat edukasi, layanan konsumen dan akses keuangan UMKM (Pelaku) dan perpustakaan “Cafe Ilmu”. Keduanya menempati lantai 1 gedung yang diantaranya merupakan area layanan publik, aula, ruang penyidikan dan ruang wawancara.
“Gedung ini sudah kita tempati sejak 1 Januari 2016 lalu dan sudah dilakukan renovasi selama 3 bulan untuk menunjang kinerja dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang keuangan,” ujarnya sembari menyebutkan cakupan wilayah kerja kantor OJK Regional 7 Sumbagsel meliputi Provinsi Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, inkulisi keuangan di daerah merupakan bahasan keuangan yang harus jadi agenda penting. Tidak inklusi dan ekslusi supaya harus muda harus dekat dan harus dipahami. “Yang menghambat itu apa dan tidak bisa diselesiakkan oleh lembaga keuangan saja, tapi pihak lainnya, seperti bank, akademisi, dewan dan lainnya. Dengan begitu, semoga persoalan mengenai inklusi keuangan bisa diambil langkah-langkah kongkrit,”ujarnya.
Sedangkan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam kesempatan tersebut menyambut baik dengan peresmian gedung kantor OJK yang berarti bertambahnya fasilitas untuk mendukung pembangunan Sumsel. “Sumsel memang merupakan Provinsi yang melakukan pembangunan berbagai bidang yang lebih besar di banding Provinsi lain,” tuturnya. (ima)

