

Pagaralam, KoranSN
Pengembangan budidaya kopi Arabika di Kota Pagaralam, jadi perhatian serius pemerintah pusat. Bahkan ternyata, jauh sebelum itu, pengembangan kopi sudah ada sejak Abad ke-18.
Tepatnya di Kibok, yang secara administratif berada di Kecamatan Dempo Utara. Kibok lokasinya persis di kaki Gunung Dempo, sehingga disebut juga dataran tinggi, 1.500 mdpl (meter di atas permulaan laut) merupakan sentra penghasil sayuran hingga kopi Robusta sejak abad 18.
Burni, salahsatu petani di sana menceritakan dahulunya turun temurun budidaya kopi di sana. Pria separuh abad lebih itu mengatakan jika penduduk sudah temurun temurun membudayakan kopi.
“Sudah lama, sekitar tahun 1800an, ya hingga sekarang. Dulunya kopi robusta,” katanya seraya menyebut Talang Sekuat itu contohnya perkebunan lama sekarang masih digarap sebagai kebun kopi.
Sekarang kebun yang dahulunya digarap nenek-nenek kami sekarang disebut masuk hutan kawasan hutan lindung bukit dingin.
“Sekarang masih digarap warga, dengan solusi pemanfaatan HKM, hutan kemasyarakatan,” ucap dia. HALAMAN SELANJUTNYA>>


