

Palembang, KoranSN
Ismail Efendi alias Ita (56), Sabtu malam (16/2/2019) pukul 21.00 WIB ditemukan tewas di dalam rumahnya yang juga dijadikan salon di Jalan Tuah Patinaya Rumah Susun (Rusun) Blok 12 Kelurahan 24 Ilir Kecamatan IB I Palembang.
Pihak kepolisian yang medapatkan informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Sementara jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, Minggu (17/2/2019) mengatakan, saat ditemukan kondisi jenazah korban sudah membusuk, diduga korban sudah sekitar 5 hari meninggal dunia. Dari itulah untuk mengetahui penyebab tewasanya korban apakah sakit atau korban dugaan pembunuhan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik.
“Tubuh korban saat ditemukan sudah membusuk jadi belum bisa diketahui apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Untuk itu saat ini kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter forensik untuk mengetahui penyebab kematian korban, selain itu kami juga masih terus melakukan penyelidikan,” tegas Kasat.
Terpisah Kapolsek IB I Palembang, Kompol Masnoni mengungkapkan, jenazah koban pertamakali ditemukan oleh keponakan korban, yakni saksi Andi yang saat itu saksi sedang berkunjung ke rumah korban yang juga dijadikan salon tersebut.
“Setiba di depan rumah korban, saksi melihat rumah dan salon tersebut terkunci gembok dari luar. Karena saksi curiga mencium aroma tidak sedap, ditambah korban yang tinggal seorang diri tersebut sudah beberapa hari belakangan hadphonenya tidak dapat dihubungi, lantas saksi meminjam pukul besi dengan tetangga korban untuk membuka paksa gembok yang mengkunci pintu rumah korban,” ungkapnya.
Setelah saksi berhasil merusak gembok dan masuk ke dalam rumah lanjut Kapolsek, ketika itulah saksi Andi terkejut melihat kondisi korban sudah tewas dengan posisi terlentang. Selanjutnya, saksi memangil warga sekitar hingga warga melapor ke Polsek IB I Palembang.
“Mendapati laporan tersebut kami langsung mendatangi lokasi kejadian. Hasil dari olah TKP di sekitaran jenazah korban, ditemukan satu bilah senjata tajam bergagang kayu yang terdapat bercak darahnya. Selain itu diketahui juga jika handphone milik korban hilang,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakan Kapolsek, dengan ditemukannya senjata tajam yang terdapat bercak darah tersebut, sejuah ini pihaknya belum dapat memastikan apakah korban meninggal dunia karena sakit atau menjadi korban penganiyan dan pembunuhan pelaku pencurian.
“Jadi untuk penyebab tewasnya korban kami masih melakukan penyelidikan dan masih menunggu hasil visum dan otopsi jenazah korban,” tandas Kapolsek. (ded)


