
KELUHAN untuk jalan rusak hampir setiap waktu datang di Sumsel, terutama untuk pengguna jalan yang setiap hari melintas. Kondisi jalan yang sangat jarang mulus, membuat semua kegiatan masyarakat terganggu. Ujung-ujungnya perekonomian rakyat menjadi tersendat.
Nah kini menjelang lebaran apalagi, di pusat kota Palembang saja, jalan yang tak sepenuhnya mulus, truk-truk besar dengan bebasanya melintas. Bisa dibayangkan jalan akan makin rusak. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana pengaturan dan kontrol untuk semua ini.
Coba bayangkan begitu banyaknya kerugian yang diderita rakyat dengan rusaknya jalan, mulai dari kecelakaan lalulintas. Terlalu sering terdengar kecelakaan yang disebabkan kondisi badan jalan yang berlobang, jalan terbis, atau badan jalan yang sempit hingga tak mampu lagi menampung kendaraan.
Tak hanya itu, jalan yang rusak membuat kemacetan dimana-mana. Tak jarang kemacetan terjadi berjam-jam. Ini membuat kerugian yang sangat besar, berapa banyak waktu terbuang, bahan bakar minyak hilang sia-sia, dan yang paling utama perekonomian secara umum menjadi terganggu karena kemacetan ini.
Lalu mengapa semua ini tejadi? Mengapa jalan di wilayah Sumsel banyak rusak? Jawabannya sangat mudah! Kondisi menyedihkan ini disebabkan truk yang bermuatan besar terus melintas. Truk yang membawa batubara, membawa kayu gelondongan, dan membawa material keras dan besar, dengan seenaknya melalui badan jalan yang tak seharusnya.
Jelas saja jalan menjadi cepat rusak, lobang selalu ada, jalan terbis dimana-mana, dan kemacetan panjang terjadi. Karena truk dan mobil besar inilah penyebabnya.
Sudah saatnya pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pemerintah daerah/kota untuk membenahi kondisi ini. Harus ada ketegasan untuk mengatasi keluhan rakyat ini. Ada semacan paradigma di rakyat, kalau ada perbaikan jalan tak akan bertahan lama, karena paling beberapa bulan saja akan rusak lagi.
Sudah terlalu lama keluhan warga Sumsel untuk jalan rusak ini. Kapan penderitaan jutaan pengguna jalan di Bumi Sriwijaya ini akan terjawab. Semua bisa dilakukan asal ada kemauan dan itikad yang baik. (***)


