

BUMI Nusantara yang maha luas, dengan banyak suku bangsa, agama, etnis, dan keberagaman budaya adalah kekayaan yang tertandingi di jagat raya ini. Bumi Pertiwi ini juga dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, ini tentu pelengkap nikmat dari Sang Ilahi.
Di Tanah Air tempat kita berpijak sejak dahulu kala memang dipenuhi keberagaman yang makin memperkaya Negeri ini. Dalam perjalanan sejarah kita sering membaca, bahwa tanah Indonesia yang subur menjadi incaran banyak insan di bumi ini untuk berpijak. Banyak suku bangsa dari latarbelakang yang berbeda menempati tanah Indonesia.
Mereka dalam perjalanannya hidup berjuang dan mengisi sesuatu yang positif untuk Tanah Nusantara. Ada yang berpijak di Ambon, mereka membangun gugusan pulau-pulau yang tersebar di sana. Ada yang berlabuh di ujung Pulau Sumatera tepatnya di Negeri Serambi Mekkah. Saudara kita tersebut membangun dan mencari penghidupan di Tanah Rencong. Kemudian ada juga yang menggali tanah subur nan indah di Pulau Dewata.
Gambaran kecil ini menunjukkan bahwa perjalanan sejarah Bangsa ini memang diisi dengan begitu banyak perbedaan, tetapi perjalanan itu tak menghalangi saudara-saudara kita untuk hidup berdampingan dengan damai.
Tetapi yang sangat menyedihkan saat ini, isu sensitif agama, ras dan etnik mulai banyak ditiupkan. Hingga banyak saudara-saudara kita perang urat syaraf untuk mempertahankan pendapat dan opini. Kita tak bisa menuding dari mana isu ini dan tak tahu siapa yang memulai. Karena secara tiba-tiba atau mungkin di luar kesadaran kita, banyak yang terjebak.
Kemudian kepada yang terus menaikkan isu-isu yang tak adil bagi pihak tertentu, harusnya dengan sadar diri menghentikan cara-cara ini. Karena bila ini terus dilakukan, kapan Bangsa kita akan maju. Kita akan terus terjebak dengan adu debat kusir yang tak selesai-selesai, karena masing-masing merasa paling benar sendiri.
Marilah kita berdemokrasi yang sehat, kalau memang ada yang dikatakan bermasalah mari kita berpikir dengan sehat, apakah tudingan tersebut benar. Kita juga harus jeli dengan semua isu yang digulirkan, karena tak semuanya benar. Ada yang memang ingin memancing di air yang keruh.
Kita sebagai rakyat jangan mau dikecohkan dengan isu-isu sensitif yang membuat kita terpecah. Bila ada yang masih coba-coba membawa isu tersebut, diamkan saja, tak usah dilawan. Dengan sikap itu, Insyaallah benturan, gejolak, gesekan tak akan terjadi. (Agus Harizal)


