


Baturaja, SN
Tidak lama lagi kepadatan arus mudik lebaran dijalan Negara Lintas Sumatera mulai terlihat, namun sayang kondisi jalan rusak terjadi di dimana-mana, sepertinya perbaikan dengan sistem tambal sulam yang dilakukan Pemerintah Pusat cuma lips service dan hanya setengah hati.
Hasil investigasi koran ini Selasa (23/6) kemarin, menemukan sejumlah titik kerusakan di jalan Negara Lintas Sumatera. Sedihnya kondisi jalan rusak itu masuk wilayah kota Baturaja, yakni Jalan Dr M Hata, Jalan Garuda dan Lintas arah Batukuning kec Baturja Barat.
Ruas jalan ini berlubang menganga dengan ukuran lumayan besar digenangi air, Kondisi ini menurut Roji (35) salah satu penarik ojek sudah terjadi hampir 6 bulan terakhir, tapi Pemerintah pusat yang memiliki tanggungjawab melakukan perbaikan ini terkesan kurang serius.
Kondisi jalan Negara yang tidak lagi “mulus” ternyata sudah menjadi perhatian, Pemerintah Kabupaten OKU yang mengaku tidak berdaya untuk melakukan perbaikan.
Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz didampingi Kepala Dinas PU Binamarga Ir Helman MM selasa (23/6) kemarin mengaku, sudah melaporkan titik kerusakan ruas Jalan Lintas ke Balai Besar PU Bina Marga Sumsel. “Inilah dilema yang harus kita hadapi, sekitar 3 bulan lalu saya pernah melakukan penimbunan jalan lintas didepan apotik K24, karena ada material sumbangan pengusaha didekat jalan rusak ini, karena saya nilai meringankan beban pemerintah pusat dan masyarakat pengguna jalan terasa nyaman melintas, penimbunan yang dilakukan pengusaha tadi saya setujui, rupanya dua hari kemudian kegiatan itu distop oleh Balai Besar PUBM Sumsel dengan alasan tidak boleh dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten karena jalan Negara itu kewenangan Pemerintah Pusat, akhirnya niat baik warga tadi kita batalkan dan membiarkan jalan itu dalam kondisi rusak,” cerita Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz yang di amini Kadin PU BM OKU Ir Helman.
Helman mengaku, sudah berulang kali melaporkan kerusakan jalan negara di wilayah kota ke Balai Besar, janjinya akan segera di perbaiki dan menunggu kucuran dana APBN.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Ogan Komering Ulu Firmansyah ST mengakui, saat ini pihaknya sedang melakukan pemantauan jalur mudik. Sejumlah titik kerusakan jalan dan rawan lakalantas terjadi dibeberapa titik, misalnya di Desa Batang Hari, Desa Tangsi Lontar, Kecamatan Pengandonan. Dua titik itu merupakan daerah rawan macet, sebab ada kalangan atau pasar tumpah. (had)



