
Palembang, KoranSN.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan koperasi Palembang saat ini memastikan stok sembilan bahan pokok (sembako) jelang bulan suci ramadhan di pasar tradisional aman.
“Kami juga akan menggelar pasar murah sebagai upaya untuk mengantisipasi jika terjadi pelonjakan harga serta kelangkaan sembako di bulan suci ramadhan mendatang,” kata Kasi Pengadaan Dan Penyaluran Desprindag yulida, kemarin.
Ia juga menjelaskan, pelonjakan harga dan juga kelangkaan sembako bukan disebabkan karena stock sembako yang minim, namun masyarakat melakukan pembelian secara besar-besaran untuk menyetok sembako sampai dengan lebaran.
“Nantinya kami akan merangkul semua pedagang untuk mengantisiapsi kelangkaan dan juga pelonjakan. Ditambah lagi nantinya dengan pasar murah dapat meringkan beban masyarakat dalam memmbeli sembako,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta kepada pedagang juga tidak menjual sembako dengan harga yang tinggi dan tentu jangan sampai pedagang untuk melakukan stok, sehingga memanfaatkan barang ketika sembako langkah.
“wajar kalau pedagang menaikan harga, namun jangan sampai harga yang dinaikan akan memberatkan masyarakat, karena tingginya kebutuhan masyarakat akan dimanfaatkan pedagang untuk menyetok sembako lebih banyak, ketika dijual lebih tinggi,” terangnya.
Menurutnya, sebulan terakhir harga bawang merah tinggi disebabkan petani Bawang merah yang ada di Brebes Jawa Tengah gagal panen, selain itu disebabkan pengiriman ke Palembang terlambat, karena macetnya lalulintas dari Jawa menuju Palembang.
“Untuk distribusi gula, minyak sayur hingga beras akan aman karena Sumsel adalah salah satu provinsi swasembada pangan, karena beberapa waktu lalu panen padi oleh petani sangat tinggi,” ujar Yulida.
Ia juga menambahkan, pihaknya selalu melakukan pemantauan langsung setiap hari , disejumlah pasar tradional seperti Cinde, km 5, Soak Bato Sukabangun 2, Sekip Kebon Semai, dan sejumlah pasar tradisional lainnya. Dengan pantauan tersebut dapat diketahui transaksi jual beli sembako.
“Kami juga memastikan dalam pasar tradisional impor hanya untuk buah-buahan seperti jeruk, apel, pisang dan sebagainya,” pungkasnya. (wik)


