
Palembang, SN
Jembatan penghubung antara Ilir Timur (IT) II dengan Pulau Kemaro segera dibangun, pasalnya Pelaksana tugas (Plt) Walikota Palembang, H Harnojoyo menyetujui pembangunan serta desain yang telah dibuat oleh Dinas Tata Kota (Distako) Palembang.
“Pak Wali setuju desain jembatan yang kami buat, bahkan pak wali tadi langsung meninjau lokasi serta kesiapan lahan daerah tersebut,” kata Kepala Distako Palembang, Isnaini Madani, kemarin.
Dengan disetujuinya desain jembatan ini, sambung Isnaini, maka jembatan tersebut akan segera dibangun ditambah lagi untuk permasalahan lahan, saat ini lahan yang akan digunakan untuk membangun jembatan tersebut sudah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
“Jika lahan sudah milik pemkot maka tidak perlu lagi dilakukan pembebasan lahan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Isnaini, pihaknya juga berencana akan membangun kantung parkit untuk menampung kendaraan yang berkunjung ke Pulau Kemaro. “Saat ini kantung parkir ini sedang kami desain,” jelasnnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan berbicara langsung dengan pihak pengelola Pulau Kemaro terkait pembangunan jembatan serta kantung parkir tersebut. Menurutnya, rencana pembangunan tersebut akan disetujui karena memang pembangunan tersebut akan menguntungkan pihak pengelola.
“Kami rasa pihak pengelola akan setuju rencana pembangunan ini karena memang menguntungkan agar lebih banyak pengunjung, mengingat selama ini Pulau Kemaro terkesan terisolir, serta akses menuju pulau tersebut hanya dapat ditempuh dengan kapal,” tandasnya.
Sebelumnya, Distako Palembang telah merampungkan desain jembatan sepanjang 181 meter di IT II menuju Pulau Kemaro, pasalnya saat ini belum adanya akses jalan sehingga sangat sulit menempuh Pulau Kemaro.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Distako, Isnaini Madani mengatakan, pihaknya telah mendesain jembatan tersebut dengan ukuran panjang 181 meter, Lebar 10 meter, Tinggi 7,4 meter sehingga jembatan ini dapat di lewati kendaraan roda 4. “Jadi para pengunjung lebih mudah berkunjung ke Pulau Kemaro,” katanya, kemarin.
Walaupun, sambung Isnaini, jembatan ini dapat dilewati oleh kendaraan roda 4, namun eksistensi serta peribatan di Pulau Kemaro tersebut tetap dijaga dan tidak mengganggu warga sekitar. “Nanti kami berupaya agar akses jalan ini tidak mengganggu ibadah para pengunjung atau pun warga sekitar, terangnya.
Dijelaskannya, dibukanya akses jalan ini agar menghindari kenegatifan tentang pulau kemaro yang selama ini selalu terisolasi. “Selama ini akses menuju pulau kemaro sangat minim, hanya dilalui kapal, serta ponton yang hanya dibuka saat beberapa perayaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk dana pembangunannya sendiri, pihaknya akan berupaya mencari dana dari Corporate Sosial Responbility (CSR) dari sebuah perusahaan, namun jika tidak ada CSR pihaknya terpaksa membanguna jembatan tersebut menggunakan dana APBD. “Jika memang harus menggunakan APBD, mungkin akan dianggarkan di APBD 2016 mendatang,” pungkasnya. (wik)


