
Menurut Jokowi, pemerintah perlu memperbesar cadangan beras nasional untuk merespons tantangan krisis pangan global, yang salah satunya berdampak pada komoditas beras di pasar impor yang kini berkurang.
Terlebih, saat ini ada 19 negara yang sudah membatasi ekspor pangan demi menyelamatkan rakyatnya. India salah satunya, dengan menyetop ekspor beras yang berakibat mendongkrak harga di pasar mancanegara.
“Mau impor juga barangnya sulit didapatkan tidak seperti yang lalu-lalu, nyodorin barangnya ‘pak ini dibeli, pak ini dibeli pak’, sekarang nyarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri sendiri,” katanya.
Contoh nyata lainnya, kata Jokowi, melanda pasar gandum dunia yang dipengaruhi perang Rusia-Ukraina.
“Saat itu saya ingat, saya bertemu dengan Presiden Zelensky di Kiev di Ukraine. Saya diskusi 2,5 jam. Beliau menyampaikan di Ukraina itu ada 77 juta ton gandum yang tidak bisa ke luar untuk diekspor, biasanya masuk ke Afrika dan masuk ke Asia 77 juta ton berhenti, karena pelabuhan Odessa diblok oleh Rusia,” katanya. HALAMAN SELANJUTNYA>>


