
Kondisi serupa juga melanda Rusia. Sebanyak 130 juta ton gandum berhenti akibat perang. “Artinya ada total 207 juta ton gandum berhenti di Ukraina dan di Rusia,” katanya.
Menurut Jokowi, krisis pangan yang dipicu geopolitik telah merugikan masyarakat dunia.
“Di Eropa harga gandum naik, di Afrika harga gandum naik, di Asia gandum naik, kita semuanya rakyatlah yang dirugikan,” katanya.
Jokowi mengatakan inovasi benih IPB menjadi salah satu solusi bagi ancaman krisis pangan yang kini melanda dunia di tengah peningkatan populasi penduduk global.
“Kebutuhan pangan tentu saja akan naik. Seperti di Indonesia, ini kenaikan per tahun 1,25 persen penduduk kita,” katanya. (Antara/andi)


