Jokowi: Usut Tuntas Kebakaran di Sumsel

tinjau kebakaran lahan

 

Kayuagung, SN

Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pihak berwajib mengusut tuntas terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan (Sumsel). Izin usaha perusahaan perkebunan yang lalai harus dicabut dan pelaku pembakar harus dipidana.

Demikian ditegaskan Jokowi saat meninjau langsung kebakaran lahan di kawasan Sepucuk Jalan Kayuagung-Pedamaran Timur, Minggu (6/9) sore.     Presiden RI didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH dan Bupati OKI Iskandar SE.

“Izin usaha PT Tempirai harus dicabut karena saya anggap lalai mengendalikan api sehingga api membakar 200 hektar lahan gambut yang masuk ke dalam HGU PT Tempirai,” pinta presiden kepada gubernur dan bupati terhadap perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit di Jalan Sepucuk Desa Pulau Geronggang Kecamatan Pedamaran Timur.

Baca Juga :   Penyidikan Dugaan Korupsi SERASI 2019 Terus Berjalan di Kejati Sumsel

Kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dirinya telah mendapatkan laporan dan Bupati OKI yang menerangkan jika Pemkab OKI sudah berulang kali mengingatkan PT Tempirai agar bertanggungjawab menjaga lahan di wilayah HGU perusahaan agar tidak terbakar.

Bahkan katanya, lahan yang berada di sekitar HGU perusahaanpun menjadi tanggung jawab perusahaan, apalagi lahan yang justru masuk ke dalam HGU perusahaan. “Lahan yang terbakar ini sangat luas, 200 hektar. Tentu perusahaan harus bertanggungjawab,” sambungnya.

“Jadi sudah sepantasnya diberikan tindakan tegas kepada PT Tempirai. Mengenai pidananya, itu tugas Polri yang mengusut tuntas. Pemerintah daerah harus mengeluarkan sanksi berupa pencabutan izin usaha PT Tempirai, sehingga menjadi bahan pembelajaran bagi perusahaan lain agar menjaga lahan di HGU supaya tidak terbakar,” cetus Jokowi.

Baca Juga :   Kakak Beradik Kedapatan Miliki Senjata Api Ilegal

Dijelaskan Presiden RI, ia sengaja memilih meninjau kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten OKI karena kabupaten ini paling banyak terdapat hotspot di Sumsel. Sumsel merupakan provinsi yang paling banyak terpantau titik api dibandingkan provinsi lainnya.

“Secara angka, memang jumlah titik api di Sumsel lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kebakaran lahan di Sumsel sudah lebih kurang 1 000 hektar, jumlah ini tidak sedikit,” kata Jokowi sembari menyarankan petugas penanggulangan kebakaran lahan dan hutan untuk siaga sejak dini.

Lebih jauh dikatakannya, ia sudah melihat peta Sumsel yang lahannya terbakar dan lahan yang rawan terbakar. Tahun depan, siaga dini harus dilakukan mulai bulan Januari hingga April sehingga kabut asap tahun depan bisa diminimalisir. (iso)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Dugaan Korupsi KONI Sumsel 2021, Bergilir Saksi Akan Dipanggil Lagi Kejati

Palembang, KoranSN Dalam penyidikan dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di KONI Sumsel tentang pencairan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!