
Kayuagung, SN
Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pihak berwajib mengusut tuntas terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan (Sumsel). Izin usaha perusahaan perkebunan yang lalai harus dicabut dan pelaku pembakar harus dipidana.
Demikian ditegaskan Jokowi saat meninjau langsung kebakaran lahan di kawasan Sepucuk Jalan Kayuagung-Pedamaran Timur, Minggu (6/9) sore. Presiden RI didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH dan Bupati OKI Iskandar SE.
“Izin usaha PT Tempirai harus dicabut karena saya anggap lalai mengendalikan api sehingga api membakar 200 hektar lahan gambut yang masuk ke dalam HGU PT Tempirai,” pinta presiden kepada gubernur dan bupati terhadap perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit di Jalan Sepucuk Desa Pulau Geronggang Kecamatan Pedamaran Timur.
Kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dirinya telah mendapatkan laporan dan Bupati OKI yang menerangkan jika Pemkab OKI sudah berulang kali mengingatkan PT Tempirai agar bertanggungjawab menjaga lahan di wilayah HGU perusahaan agar tidak terbakar.
Bahkan katanya, lahan yang berada di sekitar HGU perusahaanpun menjadi tanggung jawab perusahaan, apalagi lahan yang justru masuk ke dalam HGU perusahaan. “Lahan yang terbakar ini sangat luas, 200 hektar. Tentu perusahaan harus bertanggungjawab,” sambungnya.
“Jadi sudah sepantasnya diberikan tindakan tegas kepada PT Tempirai. Mengenai pidananya, itu tugas Polri yang mengusut tuntas. Pemerintah daerah harus mengeluarkan sanksi berupa pencabutan izin usaha PT Tempirai, sehingga menjadi bahan pembelajaran bagi perusahaan lain agar menjaga lahan di HGU supaya tidak terbakar,” cetus Jokowi.
Dijelaskan Presiden RI, ia sengaja memilih meninjau kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten OKI karena kabupaten ini paling banyak terdapat hotspot di Sumsel. Sumsel merupakan provinsi yang paling banyak terpantau titik api dibandingkan provinsi lainnya.
“Secara angka, memang jumlah titik api di Sumsel lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Kebakaran lahan di Sumsel sudah lebih kurang 1 000 hektar, jumlah ini tidak sedikit,” kata Jokowi sembari menyarankan petugas penanggulangan kebakaran lahan dan hutan untuk siaga sejak dini.
Lebih jauh dikatakannya, ia sudah melihat peta Sumsel yang lahannya terbakar dan lahan yang rawan terbakar. Tahun depan, siaga dini harus dilakukan mulai bulan Januari hingga April sehingga kabut asap tahun depan bisa diminimalisir. (iso)


