
Palembang, SN
Kabut asap yang melanda sebagian besar kota di Indonesia termasuk Palembang yang tak kunjung menyusut berdampak pada beberapa sektor bisnis selain meruginya beberapa maskapai penerbangan berpengaruh juga pada tingkat kunjungan tamu ke hotel-hotel menurun. Hal tersebut dikatakan Ketua Himpunan Perhotelan Sumsel, Herlan Asfiudin, kemarin.
“Sejak musim kemarau apalagi sejak kabut asap melanda, tamu-tamu yang menginap di hotel jadi menurun serta beberapa kegiatan yang biasa digelar di hotel juga sepi,”tegasnya.
Meskipun pernah adanya larangan mengadakan rapat ataupun kegiatan sejenisnya di perhotelan. Namun, penurunan tidak separah saat kabut asap terjadi. Penurunan okupansi sekitar 30 %, akibatnya pihak hotel membuat beberapa terobosan atau promo-promo agar operasional hotel dapat berjalan seperti biasa.
Pendapatan terbesar dari hotel dikatakannya, berasal dari tamu-tamu luar kabupaten/kota maupun provinsi yang mengadakan rapat ataupun kegiatan di Palembang. Tetapi dengan adanya kabut asap, tamu-tamu dari luar Palembang engan untuk berkunjung ataupun mengadakan kegiatan di Palembang dengan berbagai faktor seperti bandara ditutup, pesawat delay dan transportasi yang tidak lancar.
Dicontohkannya, ada beberapa kegiatan seminar berskala nasional yang akan digelar di Palembang. Disebabkan kabut asap banyak peserta yang mengundurkan diri akibatnya seminar yang semestinya diadakan di Palembang dialihkan ke tempat lain. “Hal ini mempengaruhi tingkat kunjungan dan pendapatan hotel-hotel yang ada di Palembang. Untuk itulah kita sedang mencari strategi agar operasional hotel bisa stabil seperti hari biasa,” pungkasnya. (ima)


