Kandungan Racun Kerang Hijau Ternyata Lebih Bahaya dari Sianida

Ilustrasi. (foto-net)

TERLEPAS dari rumor yang beredar tentang bahaya mengkonsumsi kerang hijau, nyatanya masih banyak masyarakat yang menyukai hidangan olahan dari kerang hijau. Dari direbus dan dikonsumsi dengan saus sambal, kerang hijau juga biasa diolah dengan bumbu saus Padang yang menggugah selera.

Karena banyak penggemarnya, kerang hijau juga ramai dijajakan di pinggir jalan hingga restoran seafood. Namun seberapa bahaya sih konsumsi kerang hijau?

Spesialis Gizi Klinis, dr Verawati Sudarma, SpGK menjelaskannya dalam mitos dan fakta berikut ini.

1. Mengandung racun

Kabar ini ternyata bukan isapan jempol semata, menurut dokter Verawati, kandungan racun dalam kerang hijau lebih berbahaya dibanding racun sianida.

“Namun kandungannya sangat kecil. Untuk menimbulkan efek racun harus dikonsumsi dalam jumlah besar,” ujarnya.

Baca Juga :   Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Menjadi Nol

Untuk itu, Verawati menyarankan agar tidak berlebihan mengkonsumsi kerang hijau. “Tidak boleh terlalu banyak (konsumsi) karena sifat toksinnya akumulatif, tidak boleh terlalu sering dan terlalu banyak.”

2. Mengandung logam berat

Kerang yang diperoleh dari perairan tinggi polutan seperti Jakarta dan sekitarnya, memiliki kandungan merkuri, timbal, tembaga yang cukup banyak dan sudah melewati batas aman.

3. Mengobati radang sendi

Hal ini benar, hanya saja bukan dengan mengkonsumsi kerang dari perairan Jakarta, melainkan dari perairan Selandia Baru yang rendah polutan.

4. Meningkatkan kesuburan pria dan wanita

Fakta asalkan dikonsumsi dalam jumlah besar. Hal ini karena kandungan zinc cukup tinggi, 20 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG), di mana zinc berperan besar dalam konsepsi atau pertemuan sel telur dan sperma. Zinc juga membantu siklus menstruasi wanita lebih lancar dan kualitas sel telur lebih baik.

Baca Juga :   Bupati Ciamis Sebut Kasus COVID-19 Sudah Landai

5. Sembuhkan rematik

Fakta. Tapi untuk mengurangi rasa sakit dibutuhkan dalam bentuk suplemen, namun kerang yang dikonsumsi harus berkualitas baik misalnya seperti dari Selandia Baru, bukan kerang dari sini (Lokal), dan biasanya dalam bentuk konsentrat.

Selain itu, seberapa banyak jumlah konsumsi kerang yang baik, menurut Verawati berdasar penelitian adalah sebanyak 2 gram sekali makan atau 3 hingga 5 buah kerang, itu untuk di Jakarta. (viva.co.id)





Publisher : Awid Durrohman

Lihat Juga

Kemenkes: Perlu Gerakan Massal Berikan Vaksinasi Rabies ke Anjing

Jakarta, KoranSN Kementerian Kesehatan menilai perlu adanya gerakan massal memberikan vaksinasi rabies, terutama kepada anjing …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!