
Sejumlah sarana ibadah, terhambat pembangunannya di tahun 2016 ini, karena terganjal kasus korupsi. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pagaralam, Hariadi Razak ST, melalui Kabid Cipta Karya, A Parliansyah ST, Minggu (27/3/2016).
Diakuinya, tahun ini memang belum dilakukan pelaksanaan pembangunannya, karena anggaran belum masuk RKA.
“Rencananya di 2017 mendatang. Namun desain ulangnya sudah dilakukan, salahsatunya masjid berlokasi di Alun-alun Selatan, Kecamatan Pagaralam Selatan. Baik itu arsitektur dan konstruksi bangunan. Nantinya masjid ini akan dibangun kubah di bagian atasnya, sebelumnya tidak berdesain kubah,” terangnya.
Sementara sarana ibadah lainnya (masjid di Tanjung Cermin dan Simpang Padang Karet, red), dilanjutkan pembangunannya tanpa mengubah desain. Hanya saja Parlin belum merincikan secara detail kebutuhan dana untuk melanjutkan pembangunan ketiga tempat ibadah dimaksud.
“Yang jelas untuk masjid di Alun-alun Selatan, diperkirakan menelan anggaran tak sedikit,” sambungnya.
Sekedar mengingatkan, awal pembangunan lima masjid dimaksud, menyedot anggaran APBD Kota Pagaralam 2013 silam sekitar Rp5 miliar. Sedangkan untuk kondisi saat ini, dari pantauan di lapangan, bangunan sarana ibadah di Alun-alun Selatan sudah ditumbuhi semak belukar. Bahkan aset pengaman, seperti pagar seng sudah tak ada lagi, diduga kuat dicuri oknum tak bertanggungjawab.
Tak hanya itu, bagian bangunan lainnya, seperti pintu dan jendela mulai rusak. Demikian juga bangunan di kawasan Simpang Tanjung Cermin, halamannya dimanfaatkan warga untuk berjualan, alias membuka warung. Tak jarang oleh anak-anak kampung setempat dijadikan area bermain. (asn)


