Kasus Penembakan, Irene Camelyn Dicecar 15 Pertanyaan

tembakPalembang, SN
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Marully Pardede, Kamis (8/10), saat dikomfirmasi Suara Nusantara mengatakan, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (disbudpar) Sumsel, Irene Camelyn Sinaga diperiksa penyidik Sat Reskrim Polresta Palembang. Dalam pemeriksaan tersebut Irene dicecar 15 pertanyaan terkait kasus penembakan gedung Disbudpar Sumsel.

Namun, Marully belum bisa menyampaikan motif penembakan tersebut, lantaran Irene hanya diperiksa untuk untuk dimintai keterangannya lantaran saat penembakan terjadi Irene sedang rapat bersama stafnya dan pihak Persatuan Hotel dan Restourant (PHRI) Sumsel.

“Untuk kasus ini masih didalami. Bahkan Ibu Irene telah kita periksa dengan mengajukan 15 pertanyaan, yang pemeriksaanya dilakukan di kantor Disbudpar Sumsel,” kata Marully.

Dilanjutkannya, dalam pemeriksaan tersebut dan untuk kepentingan penyelidikan serta kenyamanan Kadisbudpar selaku saksi
pihak kepolisian terpaksa menggunakan sistem ‘jemput bola’ dengan memeriksanya di kantor Disbudpar.

Selain itu, lanjut Marully, untuk hasil yang sebenarnya, pihaknya sampai saat ini masih belum bisa menjelaskan karena masih menunggu hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumsel.

“Motifnya harus dikaji lebih mendalam jadi kita belum bisa menjalaskan motif penembakan itu, kita tunggu hasil labfor terlbih dahulu,” jelasnya.
Diketahui, aksi penembakan gedung Disbudpar Sumsel di Jalan Demang Lebar Daun Kav IX Palembang terjadi, Senin sore (5/10) sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat kejadian Kepala Dinas Disbudpar Sumsel Irene Camelyn Sinaga bersama staff pegawai Disbudpar Sumsel, serta Persatuan Hotel dan Restourant (PHRI) Sumsel melakukan rapat membahas pengaruh dan pertumbuhan hotel di Sumsel khususnya di Kota Palembang.
Tiba-tiba, terdengar suara letusan senjata api hingga pelurunya mengenai kaca jendela ruang rapat di lantai dua gedung  Dinas Disbudpar Sumsel.

Baca Juga :   Pasien Corona Meninggal di Sumsel Bertambah 3, Sambuh 8 Orang

Hasil olah TKP yang telah dilakukan penyidik bersama tim labfor Polda Sumsel, didapti tiga buah gotri (peluru bulat) senjata airsoft gun di luar gedung Disbudpar Sumsel.

Tiga buah gotri tersebut ditemukan di lokasi berbeda dengan jarak masing-masing sekitar dua meter yakni; di depan gedung persis di bawah ruangan rapat yang kacanya menjadi sasaran penembakan, di samping gedung, dan di dekat pos satpam. (ded/den)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Jaksa Hentikan Penuntutan Tersangka Penganiayaan Karena Salah Paham Antara Bibi dan Keponakan

Palembang, KoranSN  Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, Kamis …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!