

Palembang, SN
Dipertengahan tahun 2015 ini, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) telah mencatat kejadian kebakaran terbanyak terjadi di bulan Juni dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kami mencatat kebakaran yang terjadi selama bulan Juni lalu sebanyak 24 kejadian,” kata Kepala BPB-PK Kota Palembang, Edison, Kamis (30/7).
Meskipun, sambung Edison, dibulan Juli ini kejadian lebih rendah dibandingkan bulan Juni, namun potensi kebakaran dapat saja terjadi mengingat saat ini Kota Palembang sudah musim kemarau.
“Kebakaran yang terjadi dikawasan 3-4 Ulu kemarin itu, kebakaran terbesar selama bulan Juni dan Juli ini,” tegasnya.
Karena itu, dirinya menghimbau masyarakat agar tetap waspada terutama di Pemukiman yang padat penduduk serta berbahan material kayu karena sangat berpotensi menyebabkan titik api.
“Kami juga selalu siap siaga dengan mengoptimalkan seluruh posko pemadaman yang ada agar kejadian kebakaran dapat ditanggulangi dengan cepat,” ujarnya.
Ia juga menambhahkan,pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak BPBD Provinsi Sumsel dan dan kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Kota Palembang untuk mengantisipasi kebakaran.
“Sampai saat ini kami belum mendapati titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan di wilayah perbatasan Kota Palembang,” terangnya.
Dilanjutkannya, meskipun belum mendapati titik api, pihaknya selalu melakukan antisipasi untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan.
“Kami sudah membentuk tim penanggulangan untuk membantu BPBD Sumsel, jika suatu saat terjadi kebakaran hutan diwilayah perbatasan,” jelasnya.
Seperti tahun sebelumnya, sambung Edison, pihaknya bersama BPBD Sumsel serta aparat yang berwajib telah menyiapkan posko di beberapa kawasan yang dinilai rawan terjadinya kebakaran seperti di kawasan Jakabaring perbatasan Kabupaten Ogan Ilir dengan Kota Palembang.
“Dengan disediakannya posko maka para petugas dalam lebih cepat dalam menanggulangi kebakaran hutan sehingga tidak membesar,” tandasnya. (wik)


