

Jakarta – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI kembali digelar. Ajang bertajuk resmi Pertamina Kejurnas PBSI 2015 itu dihelat di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, 8-12 Desember 2015.
Merujuk pada tradisi, Kejurnas PBSI tahun ganjil ini akan memainkan nomor perorangan. Akan ada pembagian dua divisi, divisi I serta kelompok usia dewasa, dan taruna (U-19).
Divisi I diisi oleh pemain dari pelatnas Cipayung serta pemain-pemain dari empat provinsi, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Mereka yang menjadi juara divisi II di Kejurnas PBSI 2014, pada tahun ini juga berhak untuk naik ke divisi I yaitu Riau (tunggal putra), Banten (ganda putra), serta Kalimantan Timur (ganda putri dan ganda campuran).
Terkecuali yang mengikuti turnamen BWF Dubai World Super Series Finals 2015, nyaris seluruh penghuni Pelatnas Cipayung akan berpartisipasi di Kejurnas PBSI kali ini. Dijelaskan Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, Kejurnas kali ini pun akan berbeda daripada yang sebelum-sebelumnya.
“Pertamina kejurnas tahun ini agak berbeda dari yang biasanya. Kami mengevaluasi dari tahun-tahun sebelumnya, di mana Kejurnas itu dianggap biasa sehingga penilaiannya dan perlakuannya sama seperti Sirnas. Kami ingin mengubah itu dan PBSI mencoba mengembalikan harkat dan martabatnya Kejurnas,” ucapnya di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
“Makanya kami sengaja adukan non pelatnas dengan pelatnas. Jadi siapapun yang keluar sebagai juara dia adalah juara terbaik nasional. Kemarin kan belum tentu juara nasional terbaik di Indonesia, karena tidak semua pemain main disitu. Makanya secara khusus kami memandatorikan buat semua pemain untuk turun. Kecuali yang turun di BWF,” lanjutnya.
Berdasarkan ketentuan baru yang dikeluarkan PP PBSI mengenai Kejurnas tahun 2015, para peraih gelar juara di Kejurnas divisi I kelas taruna dan dewasa berhak untuk masuk pelatnas dengan masa percobaan selama enam bulan. Selama enam bulan tersebut, si atlet akan dievaluasi dengan empat kriteria penilaian yaitu aspek kesehatan, fisik, prestasi di kejuaraan serta penilaian attitude.
“Attitude ini penting untuk membentuk mereka menjadi atlet yang berkarakter juara,” sebut Achmad Budiharto yang akrab disapa Budi itu.
Sebaliknya, jika ternyata pemain pelatnas yang menang otomatis pemain ini tidak akan terdegradasi dari pelatnas Cipayung. Sebagai informasi, Kejurnas ini juga sebagai evaluasi bagi semua atlet pelatnas untuk promosi dan degradasi awal tahun depan.
“Saya kira yang akan bertahan di pelatnas adalah mereka yang lolos dari degradasi awal Januari. Tapi lebih dari itu, artinya Kejurnas ini memberi kesempatan bagi non pelatnas untuk masuk bisa masuk pelatnas. Tapi harus yang juara pertama,” kata Budi.
Bintang-bintang muda seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Gregoria Mariska dan Rosyita Eka Putri Sari/Della Destiara Haris dipastikan akan berlaga di kejurnas.
“Kejurnas merupakan salah satu titel juara yang ingin saya raih di tahun ini. Walaupun berhadapan dengan teman-teman sendiri, namun ini tidaklah mudah. Persaingan dengan sesame pemain Indonesia semakin ketat. Semua ingin menjadi yang terbaik di Indonesia, dan saya sudah siap,” ujar Rosyita.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kejurnas Alex Tirta mengatakan Kejurnas sudah memasuki tahap koordinasi akhir antara panitia pelaksana dengan pemprov DKI dan PP PBSI. Diharapkan kerjasama ini bisa menciptakan kesuksesan di ajang terbesar perbulutangkisan Indonesia.
(mcy/krs)


