

Muratara, KoranSN
Kelompok Tani Binuriang Tani di Desa Noman Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluh. Pasalnya dari 25 ekor kambing bantuan ternak dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia (RI), sekarang hanya tinggal dua ekor yang masih hidup.
Hal ini dikatakan Izal, Nazif, Usin selaku anggota Kelompok Tani Binuriang Tani Desa Noman Kecamatan Rupit.
“Kemarin itu bantuan ternak kambing ini berjumlah 25 ekor dari Kementrian Pertanian RI melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, namun sekarang ini hanya tinggal 2 ekor saja yang tersisa dikarenakan sakit dan mati,” Kata Nazif.
Menurutnya, penyebab kambing itu mati dikarenakan berbagai macam penyakit, diantaranya; sakit mata, sakit mulut. Kemudian kambing yang diterima oleh kelompok tani kecil-kecil, bila dibanding dengan kambing yang ada di Desa Noman.
Masalah ini lanjut Nazif, sudah dilaporkan pihaknya ke dinas terkait selaku leading sektornya semenjak pertama kali ternak kambing ini terjangkit penyakit, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.
“Sekitar dua minggu yang lalu dari dinas terkait meminta laporan secara tertulis kepada kelompok tani kami yang menyatakan bahwa ternak kambing tersebut banyak yang mati, dan laporan tersebut sudah kami sampaikan ke dinas terkait,” terangnya
Lebih jauh Nazif mengatakan, Jika ini memang penyakit kambing, kenapa kambing-kambing di Desa Noman banyak yang tidak mati dan banyak yang tidak terjangkit penyakit seperti itu .
“Yang kami heran itu adalah kambing bantuan saja yang kena penyakit seperti itu, sedangkan kambing-kambing yang ada di desa ini tidak mengalami penyakit seperti yang kami sebutkan tadi. Ada apa ini,” tanyanya.
Ditempat yang sama Usin, salah satu anggota Kelompok Tani Binuriang Tani Desa Noman mengakui, jika permasalahan ini sudah dilaporkannya ke dinas terkait namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya.
“Permasalahan ini sudah saya laporkan ke pihak dinas terkait melalui WA, dalam laporan itu kita sertakan buktinya seperti foto kambing yang sakit maupun kambing-kambing yang sudah mati. Ketika saya melapor ke dinas, katanya mereka akan menghubungi dokter hewan terlebih dahulu. Semenjak laporan kami masuk ke Dinas tersebut sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya dari mereka hingga sekarang sehingga bantuan ternak kambing ini tinggal 2 ekor lagi,” akunya.
Terpisah Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Noman, Kecamatan Rupit, Tabrani membenarkan, bantuan ternak kambing dari kementrian itu banyak yang sakit kemudian mati.
“Pertama kali sampai ke sini kondisinya sehat sehat saja, kemudian berselang beberapa hari kambing tersebut sakit flu. Beberapa hari kemudian kambing tersebut banyak yang buta. Kemudian kondisinya melemah dan mati. Makanya sekarang hanya tinggal dua ekor lagi,” terangnya. (snd)


