Kepala SKPD Tak Ditempat, Kantor Berubah Jadi ‘Pasar’

Jpeg
Jpeg

Lahat, SN
Miris dengan pemandangan yang terlihat kemarin (5/10), di salah satu kantor Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) sebut saja di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lahat. Dimana seperti diketahui, sesaat suasana kantor pelayanan masyarakat itu sedikit berubah fungsi menjadi layaknya sebuah ‘pasar’ tradisional, lengkap dengan pedagang yang menjajakan sayur-mayur, seperti cabe, sayuran, hingga ikan asin, serta pembelinya, yaitu para pegawai negeri sipil (PNS) dan juga tenaga honorer ataupun tenega kerja sukarela (TKS).

Kondisi ini sendiri sungguhlah tak mesti terjadi, jika memang kesadaran para aparatur negara dan juga pelayan masyarakat itu bisa menempatkan diri apalagi terhadap peranan dan fungsinya dilapangan. Kemungkinan besar, kondisi ini terjadi disaat kepala SKPD yang ada tengah tak berada di kantor, alias sedang dinas luar (DL). Kondisi ini justru menimbulkan kesan kumuh serta tak teratur yang ada, apalagi dikhawatirkan, bakal mengganggu pelayanan ke masyarakat yang ada.

“Ai aneh nian, masa didalam lingkungan kantor ado pedagang sayur yang dengan bebasnyo menggelar dan menjajakan dagangannyo kayak dipasar tradisional bae, lengkap pulo dengan suaro tawar menawar dari para staf, dak bagus nian,” ujar Anto, salah satu warga yang kebetulan hendak melakukan urusan dikantor Disnakertrans kemarin.
Dilanjutkannya, semestinya kondisi diatas tadi tidaklah terjadi. Karena selain akan menimbulkan kesan kumuh, jelas akan mengganggu proses pelayanan ke masyarakatnya. Apalagi dibayangkannya, jika suatu saat tiba-tiba ada rombongan tamu yang akan datang, jelas akan membawa malu situasi kantor.

Baca Juga :   IKM Lubuklinggau Hadiri Silaturahmi PNSB Sumsel & Fokku sumsel

“Makmano pulo kalo tibo-tibo ado tamu yang datang kesini, kan maluan nian, ini kantor atau pasar tradisional katonyo agek,” pungkasnya lagi.

Saat hal ini dikonfirmasi kepada salah satu staf Disnakertrans sendiri, kondisi ini sudah biasa terjadi. Dikatakannya, hal itu sehubungan dengan kepentingan rumah tangga, khususnya bagi kalangan perempuan ataupun ibu rumah tangga di kantor ini, jadi intinya situasi diatas merupakan kondisi yang sudah seringkali terjadi, tanpa ada teguran khusus.

“Ai biasolah dek, caro ibu-ibu, sembari menyelam minum air. Kami sudah biasa belanja kayak ini,” tukasnya singkat. (Fiz)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

H Heri Amalindo Beri Bantuan Kepada Penyandang Disabilitas

PALI, KoranSN Bupati PALI, Dr Ir H Heri Amalindo MM memberikan bantuan kepada warga penyandang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!