Kepergok Mesum, Bidan Desa Diarak Warga





ilustrasi berbuat mesum

Banyuasin, SN

Oknum Bidan Desa di wilayah Puskesmas Induk Mekarsari Primer III Kecamatan Pulau Rimau berisial ‘Y’ (26), Selasa (8/9) diduga telah berbuat mesum dengan pria beristri berinisial ‘DA’ (42).

Keduanya tertangkap tangan warga lantaran kepergok diduga telah berbuat mesum. Warga yang kesal langsung mengarak keduanya dalam kondisi nyaris bugil. Oleh warga, kemudian keduanyapun digiring ke rumah kades setempat

Berdasarkan informasi yang dihimpun, oknum Bidan Desa
ini bestatus janda satu anak dan telah bertugas enam tahun lebih di desa tersebut.

Sebelum digerebak warga ‘DA’ mengaku sebagai kakak sepupunya ‘Y’, sehingga awalnya warga tidak begitu mecurigainya.

Tetapi, setelah malam kejadian itu gelagat dua pasangan lain jenis ini menunjukan kecurigaan. Warga yang penasaran lalu mengintai keduanya.

“Saat itulah diketahui ternyata mereka sedang berhubungan badan, dan warga langsung mendobrak pintu meringsek masuk ke dalam ruangan yang keduanya dalam kondisi nyaris tak berkain,” ucap Kades, Sarani.

Dengan kejadian yang memalukan itu, kata Sarani, dirinya selaku kades mengaku diultimatum warganya bahwa perbuatan yang diduga telah dilakukan oknum Bidan Desa telah mencoreng desa. Dari itu, warga meminta agar ‘Y’ segera diganti dengan tenaga medis yang beriman.

Baca Juga :   Penyidikan Dugaan Korupsi Hibah Sumsel 2013 Terus Berlanjut

Hal serupa membuat Tokoh Ulama setempat angkat bicara dan langsung memvonis bahwa dari kejadian itu merupakan kesalahan pimpinan baik dari Puskesmas Induk termasuk Kadinkesnya.

“Peristiwa itu menjadi tangungjawab Kadis Kesehatan Banyuasin,” imbuh KH Ali Mahmudi yang sempat berbincang dengan wartawan kemarin.

Menurut pengurus Pondok Pesantren Modern di Primer II Kecamatan Pulau Rimau ini, perbuatan yang dilakukan oknum intelektual medis tersebut patut sangat diberi sanksi, karena sudah diluar batas dari perbuatan yang dilakukan itu ada ditengah padat permukiman masyarakat.

“Beberapa hal yang membuat warga gerah bahwa pelaku sebagai panutan masyarakat, pelaku sebagai intelektual medis dan pelaku yang sudah memahami sangat etika pergaulan, maka wajar jika harus diberi sanksi yang berat,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, bukan hanya oknum yang bersangkutan saja yang disanksi, pimpinan medis setempat termasuk Kadispun yang lebih bertanggungjawab. Bila perlu, orang nomor satu di Bumi Sedulang Setudung, Yan Anto Ferdian harus memberikan peringatan keras kepada oknum tersebut.

“Kami minta setiap petugas yang hendak dikirim tugaskan di wilayah Pulau Rimau dilakukan uji mental dan keimanannya, supaya dapat membawa misi lembaganya yang baik serta mampu memberikan contoh petugas medis yang bermoral,” harap Ustazd yang akraf disapa Pak Haji ini.

Baca Juga :   Terekam CCTV, Pencuri Burung Love Bird Berhasil Diringkus

Terpisah, anggota DPRD Banyuasin Dapil VI Pulau Rimau H Azwar Hamid kepada wartawan usai paripurna kemarin mengatakan, peristiwa yang melibatkan oknum tenaga medis itu perlu disikapi serius oleh pimpinan baik dari Puskesmas Induk maupun Kadnkes Banyuasin.

Ia menilai, kejadian ini jangan dianggap sepele, sebab persoalannya menyangkut banyak hal. Diantaranya, karena tuntutan ekonomi atau korban portitusi online, atau mungkin memang memiliki hobby mencari seseran. Maka wajar, jika hal itu terjadi selain itu Kadinkes harus bertanggungjawab besar.

Selaku wakil rakyat ia akan menyampaikan permasalahan ini kepada pimpinannya melalui komisi I dan Komisi IV. Ini dilakukan agar oknum yang bersangkutan dapat disikapi dengan serius, apalagi pelakunya diduga oknum Bidan Desa.

“Jadi, untuk masalah nama pasangan pelaku mesumnya itu tidak perlu saya ulas lagi identitasnya, silahkan wartawan cari sendiri nama jelas oknum itu,” tutupnya. (sir)



Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Operasi Waspada Wira Lembing Subdenpom II/4-3 Lahat Sasar Tempat Hiburan Malam dan Lokalisasi

Lahat, KoranSN Subdenpom II/4-3 Lahat menggelar Operasi Penegakan Ketertiban (Opsgaktib) yang dinamakan “Operasi Waspada Wira …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!