Kisah Mengesankan di Marokko

maroko

RASANYA tak berhenti kakiku ini untuk terus melangkah ke banyak tempat untuk menikmati indahnya dunia. Hobi traveling saya juga sangat didukung dengan pekerjaanku yang menuntut penelitian di banyak tempat. Kebetulan karena ada pekerjaan penelitian, pada bulan Juni 2007 aku mengajak serta keluargaku untuk mengunjungi Kota Marakesh yang sering disebut juga ‘Mutiara Dari Marokko”. Marakesh adalah sebuah kota tua yang penuh dengan sejarah dan penduduknya penuh dengan misteri.

Saya ke Marakesh dengan anak-anak dan istri, sebenarnya kunjungan ini buat penelitian di rumah sakit di sana, tetapi karena kebetulan liburan musim anak-anak mereka semuanya ikut.

Saat pertamakali menginjakkan kaki di Tanah Marakesh, kesan mengesankan langsung terasa. Terlihat rumah-rumah di sana kebanyakan dari tanah merah yang dibuat dengan cara tradisional. Saat memandangi satu rumah dan rumah lainnya alam fikiran saya teringat film legenda nan kolosal ‘Aladin’.

Nuansa tradisional dan menjaga alam sangat terasa, penduduk sana terlihat sangat menjaga budaya sendiri Semuanya masih sama dan tidak banyak berubah, terlihat banyak gang-gang kecilnya dengan penduduknya yang ramah serta kehidupan dan pakaian tradisionalnya masih tetap sama tidak banyak berubah. Kemudian cara mereka menjual makanan serta minuman mengingatkan kita seperti pasar di Indonesia.

Baca Juga :   70.955 Wisatawan Kunjungi Destinasi Bantul Selama Libur Lebaran

Bila teman-temanku berkesempatan ke Marakesh, jangan melupakan tempat-tempat yang harus dikunjungi, misalnya Masjid Kautobia dengan menaranya setinggi 70 meter yang dibangun sekitar tahun 1120. Masjid tersebut berada di wilayah di Rue el Kautobia.

Lokasi indah lainnya Djemaa el Fna, lokasi ini adalah lapangan di tengah kota, yang merupakan tempat pertemuan seperti pasar besar. Di sana kita bisa melihat segala macam ras dan suku berkumpul bersama dari tradisional dan modern. Nah pada malam hari, di lokasi ini merupakan tempat pertemuan anak-anak muda, banyak terdapat restauran terbuka di lokasi ini.

Tempat indah lainnya yang tak kami lupakan saat berkunjung kesana adalah Saadian Tombs di Rue De La Kasbah, lokasi ini adalah Istana Kerajaan Saadian. Sangat mengesankan melihat istana ini, semua bangunan penuh dengan ukiran da relief serta taman yang kuno, semuanya masih asli atau orisinil.

Baca Juga :   Paris Kota Sejarah Nan Romantis

Rasanya tak puas mengunjungi sati tempat, aku bersama keluargaku mencoba untuk ke tempat pengolahan kulit sapi di Nr Bab Debbagh Gate. Di tempat ini kita bisa melihat teknik serta pengecatan kulit dengan warna warna yang indah. Tehniknya sudah digunakan ratusan tahun dengan bahan yang masih tradisional.

Marakesh juga terkenal dengan hotel tradisionalnya dengan taman-taman pribadi yang indah serta eksotish tanamannya. Setiap rumah memiliki ciri serta pribadi tersendiri. Di mana pada malam malam hari selalu ada acara tarian perut bagi peminat tarian tradisional. Hal yang tak terlupakan adalah makanannya, enak sekali. Bumbu dan aromanua seperti makan di martabak HAR di Palembang. (ags)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Geopark Maros-Pangkep Jadi Destinasi Wisata Peserta MNEK 2023

Makassar, KoranSN Kawasan Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan menjadi destinasi wisata bagi peserta Multilateral Naval Exercise …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!