Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Los Angeles – Kopi Sumatera menjadi basis sangat signifikan untuk membuat espresso blend di Amerika. Dengan kopi Sumatera rasa espresso lebih bold.
Demikian temuan dari kunjungan Konsul Jenderal RI di Los Angeles Umar Hadi ke Stumptown Coffee, sebuah perusahaan roasting (pemanggangan, red) kopi dan cafe; di downtown Los Angeles baru-baru ini.
Bold dalam perkopian dan di kalangan penikmat kopi maksudnya adalah rasa sangat intens, kaya dan kuat, serta full body (sensasi rasa bermentega atau bahkan ada aksen rasa mirip sirup).
“Kopi Indonesia yang diimpor oleh Stumptown untuk espresso blend adalah Sulawesi Toraja Toarco, Organic Sumatra Bies Penantan, dan Sumatra single origin,” ujar Konjen kepada detikcom, Jumat (29/5/2015).
Mengutip pernyataan head roaster Dan Wilson cabang Seattle, Konjen mengatakan bahwa Kopi Sumatra dinilai sebagai kopi yang sangat signifikan untuk membuat espresso blend menjadi bold.
Oleh sebab itu, Stumptown Coffee menjatuhkan pilihan pada kopi Indonesia, meskipun banyak roaster di Amerika yang memakai kopi Brasil dalam memadukan espresso blend-nya.
Kopi Sulawesi Toarco digemari di pasar Amerika sejak diperkenalkan 2 tahun lalu, bahkan karena keberhasilan ini, Stumptown menambahkan line-up kopi Indonesianya, yakni Organic Sumatra Bies, yang akan dijadikan featured coffee di cafe;nya pada bulan Juni.
Stumptown Coffee, yang merupakan perusahaan roasting kopi terkenal di kawasan West Coast, sudah mengimpor kopi dari Indonesia selama 3 tahun dan kopi Indonesia menjadi salah satu kunci keberhasilan usahanya.
Kedatangan Konjen ke Stumptown Coffee, Kamis (28/5/2015), sebagai apresiasi atas komitmen dan kerjasama Stumptown dalam mempromosikan kopi Indonesia di Amerika, khususnya di kawasan West Coast.
Pada kesempatan itu Konjen menyampaikan penghargaan Certificate of Appreciation dan cenderamata kepada Stumptown melalui Travis Hale, salah satu roaster Stumptown Coffee di Los Angeles.
Konjen bersama Indonesia Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) juga berkesempatan melakukan coffee cupping, yakni praktik ujicoba rasa dan aroma kopi, di ruangan khusus cupping.
“Promosi kopi Indonesia bisa menjadi nasional branding Indonesia yang sangat efektif di AS. Dengan adanya roaster seperti Stumptown Coffee, branding kopi Indonesia dapat terus ditingkatkan di mata konsumen AS,” terang Konjen.
Diplomat senior yang pernah menjadi Deputy Chief of Mission di Den Haag ini juga memberikan masukan kepada Stumptown untuk menambah varian kopi Indonesia lainnya, seperti kopi Jawa dan Papua, yang juga memiliki keunikan citarasa dan aroma.
“Kemasan yang ditampilkan oleh Stumptown saat ini sudah tepat, dengan mengutamakan nama Indonesia terlebih dahulu, lalu nama daerah single origin di mana kopi tersebut berasal,” imbuh Konjen.
Stumptown Coffee memiliki roasting site dan cafe; di kota Seattle, Portland, Los Angeles serta New York dan cafe; di Los Angeles dan New York adalah dua tempat yang sedang meningkat penjualannya.
Stumptown juga mendistribusikan kopi-kopinya ke lokal coffee shop di kota-kota tersebut dan juga memberikan pelatihan berkelanjutan kepada para barista agar dapat meracik kopi terbaik sesuai dengan standar Stumptown.
Konjen mengatakan, pihaknya bersama ITPC LA dan Stumptown Coffee akan terus bekerjasama dalam meningkatkan ekspor kopi Indonesia serta memperkuat branding Indonesia di AS.
Selanjutnya adalah membuat acara-acara promosi kopi Indonesia di Stumptown, mengundang pelajar, barista dan coffee shop setempat.
“Langkah ini sebagai bagian dari persiapan dan promosi Indonesia sebagai portrait country pada pameran kopi terbesar AS, SCAA 2016, di Atlanta, Georgia,” demikian Konjen. (es/es)
